Namanya Hisyam. Kulitnya putih, hidung bangir, rambutnya agak kemerahan, guanteng. Kalau dalam sinetron atau film kita, ciri ciri tersebut biasanya pintar, diidolakan teman-temannya. Tapi tidak dengan Hisyam siswa kelas 5 SD Jagalampeni 5, Wanasari, Brebes ini. Hisyam yang konon katanya anak seorang TKW, ketika saya lihat tulisannya besar-besar, tidak rapi seperti tulisan anak-anak yang baru masuk SD. Singkatnya seperti tulisan resep dokter. Haha.
Namanya Hisyam, saya mendekati tempat duduknya yang dipojokan karena nyeletuk tak nggenah dan spontan saya usap kepalanya. Saat sesion kelasnya dr Aria dan kebetulan saya kosong, saat anak-anak lain berani maju ketika dokter asal Semarang menyuruh yang lain maju kedepan untuk praktek memeriksa atau sekedar pakai seragam dokter, Hisyam kekeuh tak mau maju. Hisyam mau maju kedepan ketika saya tarik tangannya ke depan. Hisyam yang sudah bule, nampak keren berpakain dokter
Namanya Hisyam. Saat closing dan berbaris untuk senam, menempel tulisan ke pohon cita-cita, Hisyam menyendiri, menjauh dari teman-teman lainnya. Karena saya lihat, saya spontan menarik tangannya dan menyuruhnya bebaris dan bersenam seperti lainnya
Namanya Hisyam, saat semua sudah selesai dan anak-anak SD Jagalampeni 5 berhambur pulang, Hisyam mengambil mikrofon, bersholawat. Mungkin karena saya mengamatinya, dia menyebut Pak Sutono..Pak Sutono..Pak Sutono dari mikrofon
Namanya Hisyam, entah karena nama saya yang ndeso/mudah diingat atau karena perhatian kecil saya hingga Hisyam
memanggil manggil saya bukan relawan lainnya. Yang pasti, panggilan itu seperti suara gaib yang sampai sekarang masih terngiang-ngiang..Pak Sutono..Pak Sutono..Pak Sutono..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar