Judul Buku : Cinta
Laki-Laki Biasa
Pengarang : Asma Nadia
dkk
Penerbit : Asma Nadia
Publishing House, Depok
Cetakan Pertama : Juni
2016
ISBN : 978-602-9055-45-0
Saat Nania memutuskan bersedia
dipersunting Rafli, bertubi-tubi keluarga dan teman-temannya berusaha mengubah
keputusan gadis cantik itu
Betapa tidak? Nania hampir punya
segalanya. Wajah yang cantik, cerdas, terpelajar dan berasal dari keluarga yang
kaya raya. Sedang Rafli? Hanya laki laki biasa tidak seperti dokter Tio yang
lulusan kampus terbaik di Jerman, memiliki rupa dan penampilan seperti model
Nania kukuh dengan keputusannya
menikah dengan Rafli, lelaki biasa, dari keluarga biasa, wajah biasa dengan
pekerjaan dan juga gaji yang amat biasa.
Hingga bilangan tahun ke 10,
teman-teman dan keluarganya masih menyayangkan keputusan Nania menikahi Rafli
dan Nania tetap bertahan.
Badai datang saat Nania
mengandung anak ketiganya.
Saat hendak melahirkan,
kandungan Nania bermasalah. Memang bayi Nania lahir sehat dan selamat tetapi
Nania koma, tak siuman hingga seminggu lebih lamanya yang menyebabkan tubuh
Nania tak lagi sempurna. Bagaimana kisah selanjutnya?
Cinta Laki Laki Biasa, merangkum
18 cerpen karya pemenang lomba Cinta Dalam Aksara yang diikuti kurang lebih
5000 penulis cerpen.
Selain cerpen Cinta Laki Laki
Biasa yang memikat karena alur dan
konfliknya terjaga karya Asma Nadia, ada
banyak cerita romantis dan inspiratif di dalamnya seperti, cerpen bertajuk Suatu Senja di Alun alun Kota ( Sutono Adiwerna
) , Lirih ( Wiwik Waluyo ), Badrun Ingin Menjadi Batu ( Seto Permada ) Batu Cinta ( Yus R Ismail ), Telor Dadar ( Dita HC ), 30
Menit ( Isa Alamsyah ) dan lain lainnya.
Kelebihan lainnya, buku ini dibumbui kutipan indah, kaver dan
layout buku yang memikat. Terakhir tak ada gading yang tak retak pasti
cerpen-cerpen di buku ini ada satu, dua yang
kurang dari sempurna. Tapi, semoga menumbuhkan semangat akan cinta
sejati dan melarutkannya dalam doa-doa. Selamat membaca
Penulis Resensi : Sutono
Pekerjaan
: Penulis lepas, Guru eskul jurnalistik dan aktivis Rumah Baca di Kab Tegal
NB. Resensi ini, dimuat di Harian Kedaulatan Rakyat, 19 Nov 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar