Puisi-puisi Sutono Adiwerna
Subuh belum menampakan diri
Ku ayun langkah
Mengusir dingin
Menghalau kantuk
Untuk suami untuk anakku
Meski tubuh ini kan remuk
Begelut dengan daun teh
Bertempur dengan lem perekat, dengan kertas pembungkus
Melawan keringat demi keringat
Yang tak lagi wangi
Subuh belum datang menjelang
Ku ayun langkah
Mengusir dingin
Demi tak kudengar lagi si buyung
Sepatunya minta diganti karena bolong
Padahal lelakiku hanya pengayuh becak
Subuh belum memunculkan sosoknya
Kuseret kakiku
Melawan resah
Apakah rezkiku berkah
Setiap subuh kutak menghadap-Nya
Setiap dhuhur kutak menemui-Nya
Ah....kapan aku bisa
Selalu datang
Ketika kudengar seruan-Nya
Rumah Cinta
Ini rumah kita, cinta
Tempat menabur ide
Merangkai kata
Menggelorakan cerita
Ini rumah kita, cinta
Kadang sepi menjelma
Tak jarang riuh menyapa
Datang pergi itu biasa
Ini rumah kita, cinta
Cahyanya kadang redup
Kadang benderang
Semoga tak lekas padam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar