Judul Buku : Kiai Amplop
Pengarang :
Sam Edy Yuswanto
Penerbit :
Lovrinz Publishing, Cirebon
Cetakan :
Agustus 2017
Tebal : 124
Hlm
ISBN :
978-602-6652-96-6
Kiai Baha
adalah Kiai muda yang tengah naik daun serta dikagumi masyarakat di daerahnya.
Bukan hanya parasnya yang tampan, Kiai Baha juga lihai meramu kata saat
berceramah di publik. Cara menyampaikan dakwahnya pun dengan hallus, tegas tapi
tidak saklek. Kiai Baha juga tidak pernah menyindir golongan tertentu dan suaranya
merdu saat melantunkan ayat ayat suci Al quran
Secepat kilat,
karir Kiai Baha melesat tinggi melebihi para artis. Hal ini membuat warga di
daerahnya kecewa karena Kiai Baha hijrah ke Jakarta karena menjadi pengisi
tetap pengajian di beberapa televisi swasta. Kiai Baha juga kerap diundang ke
acara-acara pengajian besar di ibu kota. Kini warga di daerahnya hanya bisa
melihat Kiai idolanya hanya dari layar kaca
Karena karir
Kiai Baha kian moncer, Jika warga di daerah mengundang untuk mengisi acara
walimahan dan semacamnya, Kiai Baha menolak dengan alasan sibuk atau jadwalnya
padat padahal sebenarnya Kiai Baha kerap membandingkan isi amplop alias mematok harga
Suatu hari,
Kiai Baha menjerit karena mendadak jubah besar yang dikenakannya mengeluarkan
hawa panas yang luar biasa.Kia Baha
terus menjerit-jerit meminta pertolongan. Tapi anehnya, tak ada seorangpun mau
menolongnya termasuk istrinya sendiri.
Apa yang terjadi dengan Kiai Baha?
Buku berjudul
Kiai Amplop ini, merangkum 13 cerpen.
Sebagian besar cerita-cerita di dalamnya menyuguhkan kritik sosial yang ada di
masyarat. Di cerpen Kiai Amplop, Sam Edy menyuguhkan fenomena Kiai-Kiai yang mematok harga
saat mengisi acara dan tidak bersedia
mengisi acara di daerahnya takut dibayar tidak sesuai tarif
Cerpen berjudul
Korupsi, menyoroti praktek-praktek korupsi negeri tercinta. Dari mulai tingkat
besar hingga tingkat kecil. Dari kelas pejabat hingga praktek korupsi di
keseharian. Saat mengisi BBM di SPBU misalnya. Kritik sosial lain ada di cerpen
Menara, Pelayat Amplop, Pilkades, Kiai Jarkoni dan lain-lain
Cerpen-cerpen
dalam buku ini, ditulis dnegan bahasa yang sederhana, cair dan mengalir
sehingga enak dibaca
Kelebihan
lainnya, beberapa cerpen endingnya penuh kejutan dan tidak mudah ditebak. Bisa
jadi karena penulisnya sudah banyak menulis di banyak media massa
Tapi tak ada
gading yang tak retak. Kumpulan cerpen ini punya kekurangan. Tapi buku ini
sayang untuk dilewatkan setidaknya untuk hiburan dan bisa dibaca di sela-sela
waktu senggang. Selamat Membaca
PERESENSI : SUTONO
ADIWERNA, PENULIS LEPAS, PEGIAT FLP TEGAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar