Jam empat sore saya tiba di RBA Tegal ( jl Merpati no
32 Slawi Kulon ). Ternyata adik-adik RBA Tegal sudah ngumpul pun demikian
dengan teman-teman pengurus Rumah Baca Asma Nadia Tegal lain
Lima belas menit kemudian, Sarah
dan Ifa selaku pembawa acara maju ke depan. Sementar anak-anak lain sudah
berbaris rapi. Meski kurang dari sehari mereka berlatih menjadi host, keduanya
nampak luwes, kewes menyapa teman-temannya yang kurang lebih sekitar 25 anak.
Setelah membuka acara, Tia dan
Zaki membacakan ayat suci Al-Qur’an dan artinya. Tia yang tahun lalu nggak mau
di suruh ngaji ternyata sekarang sudah katam Qur’an demikian juga Zaki yang sekarang
naik kelas 2 SMP bersedia maju ke depan. Sayangnya hujan deras turun padahal
sound system belum nyala jadinya tak begitu kedengaan saat Tia Mengaji dan Zaki
bersaritilawah.
Setelah sambutan dari ketua RBA
Tegal Sdri Eka, saya dibikin haru . Pasalnya, empat anak yang pertama datang ke
markas kami belum sekolah kita bisa menari Cinta Rosul dengan kompak dan
membaca puisi bertajuk PENDUSTA AGAMA dengan cukup bagus lengkap dengan
intonasi dan ekspresinya. Usut punya usut ternyata ke Tia, via, Aura dan Amel
diajari Tia dan Dian yang sekarang sudah SMP
Setelah tari dan puisi, giliran
Fibri, Dian, Sarah, dan Ifa mendongeng singkat. Dongengya tentang Hikmah
sedekah dan Sandra Lupa Diri. Dari ketiga temannya, Fibri yang paling siap
mendongeng. Mungkin di sekolahnya Fibri sering diadakan lomba kultum. Tapi
bukan berarti yang lainnya buruk lho ya, hanya saja Fibri yang mendongeng tanpa
teks sehingga lebih ekspresif
Acara selanjutnya tausiah oleh
Miftah dan Umam. Miftah yang baru saja lulus Ponpes di Kuningan, mengingakatkan agar selama
berpuasa diisi dengan ibadah-ibadah seperti tahajud, duha, tilawah, sedekah
dll. Ia juga menukil kisa dua orang sahabat. Satunya ahli ibadah sementara
satunya lagi suka mabuk dan suka maksiat. Ternyata yang suka mabuk masuk surga.
Mengapa? Karena si pemabok sebelum meninggal sudah bertobat sementara sahabatnya malah mencicipi maksiat
demi maksiat .
Hujan semakin deras, sementara
anak-anak juga sudah tak sabar berbuka puasa. Efeknya saa Umam bertausiah tak
begitu kedengaran. Tapi intinya ia membawakan hikmah-hikmah orang yang
berpuasa.
Sepuluh menit sebelum berbuka,
anak-anak bersama-sama membaca Surat Annaba dll.
Alhamdulillah acara bukber
sekaligus pemotongan tumpeng syukuran RBA Tegal yang kini berusia 7 tahun ini
berlangsung lancar tanpa kendala berarti
Terimakasih buat adik-adik RBA
Tegal yang luar biasa. Teman-teman pengurus seperti Eka, Yudha, Mba Dewi, Lifah,
Fera, mba Fatun yang bekerja keras sehingga acaranya terlaksana
Semoga saya bisa terus istiqomah
di RBA Tegal. Amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar