Fedi Nuril sbg PRASETYA
Zaskia Adya Mecca sbg SITA
Vitta Mariana sbg LIA
Hj. R.A.Y. Sitoresmi sbg SULASTRI (IBU ARINI)
Landung Simatupang sbg SUTEDJO (Ayah Arini)
Film dibuka dengan adegan seorang anak laki-laki yang menyaksikan ibunya bunuh diri degan cara menabrakan diri dengan mobil. Rupanya anak kecil itu Pras ( Fedi Nuril ) yang tengah terlelap saat menyetir. Sebelum melanjutkan perjalanan, Pras berujar "Alfateha kagem ibu". Tak lama setelah melanjutkan perjalanan, Pras mengerem mendadak mobilnya karena melihat anak kecil kesakitan disrempet kendaraan tak bertanggung jawab. Pras memilih menolong si anak meski kedua temannya, Amran dan Hartono mengingatkan sedang ada janji dengan rekanan proyek. Habsi, nama si anak kecil itu diantar Pras dan kedua temannya ke sebuah panti asuhan. Dan di sanalah Pras bertemu dengan Arini ( Bella )
Singkatnya, Pras dan Arini menikah dan dikaruniai seorang putri cantik bernama Nadia. Arini hidup bahagia ditengah dongeng yang ia bangun berasama Pras.
Tapi dongeng indah itu menjadi mimpi buruk ketika suatu hari Pras menuju Kulonprogo. Ditengah perjalanan, ia mendapati sebuah mobil yang sengaja menerjunkan diri ke jurang. Mobil hitam itu dikendarai Meirose ( Raline ) yang putus asa karena laki-laki yang berjanji menikahinya menghilang. Padahal ia tengah hamil besar. Meirose saat hendak bunuh diri tengah mengenakan gaun pengantin. Pras menolong Meirose dan membawanya ke rumah sakit. Singkatnya Meirose koma, tapi bayi yang dikandungnya lahir selamat. Begitu sadarkan diri Meirose yang putus asa mencoba meloncat dari gedung rumah sakit. Lagi-lagi Pras menolong dan berjanji akan melindungi Meirose dan anaknya.
Bagaimana akhir kisah Arini, Pras dan Meirose?
Surga yang Tak Dirindukan diangkat dari novel berjudul yang sama yang ternyata republish dari novel terbaik Ikapi 2008 bertajuk Istana Kedua karya Asma Nadia. Kebetulan saya sudah baca kedua novel yang saya sebut diatas, saya sedikit kecewa karena latar Meirose yang diasuh Bibi Ai yang berdarah dingin tak ada di film. Artinya, scene kerusuhan 1965 tak ada di dalam film, tak adapula metamorfose Meirose yang awalnya si buruk rupa berubah menjadi cantik setelah berkenalan dengan laki-laki yang ditemui di dekat tempat kantornya bekerja. Sayangnya laki-laki tersebut memanfaatkan Meirose yang tengah mabuk dongeng indah dan akhirnya direnggut kesuciannya secara paksa. Lepas dari si perenggut, Meirose bertemu lagi dengan laki-laki yang kelihatannya menerima apa adanya tapi lagi-lagi ia tercampakan. Mungkin karena durasi dan agar film lebih fokus. Tetapi kekecewaan saya terbayar dengan akting Bella dan Fedi yang emosional sekali. Paling senang ketika Pras menitikan airmata saat dibolehkan bertemu Nadia. Dan Arini dengan spontan menolong ketika Meirose kebingungan karena Akbar anaknya demam. Penambahan scene Pras kecil, dan Pras yang nyaris terbunuh saat menolong seorang perempuan yang hendak diperkosa membuat Surga yang tak dirindukan greget. Poin lainnya, Ost yang dibawain mba KD juga keren. Terus akting Landung Simatupang, Sitoresmi Prabuningrat juga juara. Ngomong-ngomong Sitaresmi, jadi ingat jaman drama TVRI, jaman nonton tv satu erte, jaman masih ingusan. Hehe. Ohya qoutenya juga juara-juara. Salah satunya, Orang yang diberkahi hidupnya tenang. Karena jalannya terang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar