Senin, 01 Desember 2014

Kisah Tentang Hafiz Cilik ( IRC 23 )


Judul Buku : Mahkota Cahaya Untuk Ayah Bunda
Pengarang : Fifa Dila
Penerbit : Noura Books Jakarta
Tebal : 256 Halaman
Cetakan Pertama : Juni 2014
Harga : Rp.44.000
ISBN : 978-602-1306-26-0

                Derajat seorang di surga tergantung kedekatannya dengan Al-Quran, dan seorang anak yang menghafal Al-Quran maka kelak ia akan memakaikan mahkota indah di kepala orangtuanya.. ( Sabda Rasulullah saw )
                Kecelakaan di laut menyebabkan Hafiz yang kala itu berusia setahun, kehilangan Umi dan Abinya. Karena yatim piatu, Hafiz kecil di dibesarkan dan dirawat Kakek Alimudin, di sebuah pulau bernama pulau Antara.
                Dalam membesarkan Hafiz, Kakek Alim bertekad menjadikan Hafiz seorang penghapal Al-Quran. Kakek Alim tak memasukan Hafiz ke sekolah umum seperti anak-anak lainnya sebelum Hafiz hafal 30 juz Al-Quran. Tak hanya itu, Hafiz juga tak di perbolehkan oleh Kakek Alim pergi ke kota. Menurut Kakek Alim, di kota banyak setan, jin dan iblis. Kota adalah sumber maksiat ( halaman 31 )
                Di pulau itu, Hafiz bersahabat dengan Jidan, Mahmud, Rizki dan Nur yang kebetulan mengaji sama Kakek Alim. Berbeda dengan Hafiz, Jidan dan kawan-kawan adalah siswa di sebuah Sekolah Dasar di pulau Antara
                Dari Jidan dan lainnya, Hafiz tahu tentang sekolah,  Hafiz juga tahu kalau teman-temannya itu sering berdarma wisata  ke kota. Kata Pak Jafar guru mereka, kota itu indah. Banyak gedung bertingkat, ada kebun binatang dan gedung megah lainnya. Singkatnya, Hafiz ingin merasakan asyiknya bersekolah dan mempunyai cita-cita yang tinggi
                Karena tidak diperbolehkan sekolah oleh Kakek Alim, Hafiz terpaksa sembunyi-sembunyii mendatangi sekolah Jidan.  Suatu hari Pak Jafar mengetahui kalau Hafiz sering menyimak pelajaran dari balik jendela. Hal ini menyebabkan Pak Jafar berinisiatif meminta ijin kepada Kakek Alim agar Hafiz bisa sekolah seperti yang lainnya.
                Bagaimana kisah selanjutnya? Akankah Hafiz bisa mengkatamkan hafalan Al-Qur-annya?
                Membaca novel  Mahkota Cahaya untuk Ayah Bunda membuat kita sebagai pembaca ( terutama pembaca muslim ) akan mencintai Al-Quran. Kalaupun tidak atau berniat menjadi penghapal Al-Quran, setidaknya dengan membaca novel ini tergerak rajin membaca Al-Quran. Kalaupun belum one day one juz setidaknya kita menyempatkan membaca selembar, dualembar setiap harinya. Inshaallah.
                Dengan gaya bahasa yang sederhana, mengalir membuat novel ini bisa dinikmati tanpa harus dengan kening berkerut. Selain menghibur, membaca novel ini banyak hikmah yang bisa kita ambil selain yang sudah saya sebut di atas.
                Kelebihan lainnya, selain kovernya menawan dan banyak kata-kata indah yang memotivasi. Misalnya;
                Allah memudahkan siapa saja yang mau belajar Al-Quran ( Halaman 176 )
                Sedikit catatan, di bab-bab awal cara bercerita Fifa Dila cukup bagus. Sayangnya di bab-bab pertengahan cara Fifa Dila bercerita, mengendur, konflik yang dibangun antar tokoh kurang menukik. Untungnya testimoni di sampul belakang buku positif sehingga saya terus dan terus mengikuti kisah Hafiz. Dan untungnya, di bab-bab akhir cerita lebih greget lagi dan konflik lebih menukik tajam dengan kehadiran tokoh Pino dan ayahnya yang jahat.

                Secara keseluruhan novel ini sayang untuk dilewatkan dan bisa dibaca segala usia. Selamat Membaca...

2 komentar:

  1. Trima kasih mas Sutono Suto reviewnya. Selalu dag-dig-dug daku baca kritik dan saran pembaca. Kujadikan ini sebagai pelecut untuk menulis lebih baik lagi. Ijin share link-nya ya ^_^

    BalasHapus
  2. Terimakasih kembali. Saya juga dagdigdug pas mau posting ini. Karena saya malah belum bisa nulis novel. Apalagi novel se inspiratif ini..

    BalasHapus

Anak Suamiku

Anak Suamiku : KBMAPP | sutono_adiwerna