Sabtu, 19 Juli 2014

Dari buka bersama RBA Tegal

Kalau biasanya pas awal ramadhan para pengurus RBA Tegal kumpul buat membahas agenda buka bersama, RBA berbagi dan lainnya, ramadhan kali ini karena kesibukan masing-masing relawan, dari puasa pertama hingga menginjak minggu kedua saya belum mendapat sms untuk rapat. Kalau hari jumat dan sabtu saya dan Yuda tetap datang seperti biasanya melayani anggota RBA Tegal yang didominasi anak-anak meminjam dan mengembalikan buku.

Hingga suatu hari saya ditanya beberapa anak, Om kapan buka puasa bersama? biasanyakan di perpus ada bukber?. Saya jawab pertanyaan mereka sekenanya, insyaallah seminggu sebelum lebaran.

Karena setiap datang ke rumah baca asma nadia ditanya hal yang sama, akhirnya saya sms ke koordinator RBA Tegal, Endirah Ekaningrum tentang pertanyaan anak-anak mengenai bukber.

Setelah berembuk sebentar dengan Yuda, akhirnya kami pilih tanggal 19 untuk acara buka bersama karena kalau tanggal 26, terlalu mepet takutnya yang punya rumah yang dipakai buat RBA Tegal sudah  mudik ke Purwodadi. Jadilah waktu yang terbilang singkat itu kami menyiapkan acara bukber RBA Tegal tahun ini. Saya dan Yuda kebagian mencatat anak-anak yang mau ikut, plus acara bukber. Sementara Endirah dan kawan-kawan menyiapkan lainnya konsumsi dll

Karena waktu yang mendadak, kalau biasanya bukber yang kami adakan mengundang teman-teman lain yang bisa mendongeng, cerita atau tausyiah kepada anak-anak, kali ini acaranya simpel cuma bukber tanpa dongeng atau lainnya.

Untungnya sehari sebelum acara bukber, kami berinsiatif agar bukber nanti acaranya diisi anak-anak yang bersedia membaca puisi, membaca surat-surat pendek dan tausiah.

Jam 4.30 saya sudah sampai di markas RBA Tegal, rupanya di sana sudah banyak yang datang baik pengurus maupun anak-anak yang biasa meminjam dan bermain di RBA Tegal.

Singkat kata, acara dimulai pada jam 5 sore, setelah mba Dewi membuka acara, Fibri membaca puisi, dilanjutkan dengan bacaan surat ad-duha dan al'ala oleh Umam. Setelah Umam selesai, Miftah ketengah untuk kultum. Saya kaget ketika Miftah yang baru kelas 1 SMP itu dihadapan teman-teman lainnya menyampaikan tausiah berjudul tips agar ibadah puasa tak membosankan. Menurut alumni SDIT Lukman Al hakim ini, cara agar puasa tak membosankan adalah

1. Banyak membaca buku. Menurutnya, kurikulum 2013 menuntut kita sebagai pelajar harus banyak membaca karena kurikulum yang baru itu menekankan pada diskusi dan guru pasif dibanding kurikulum yang lama
2. Banyak baca Alqur'an
3. Memperbanyak ibadah salat sunah seperti salat malam dan salat duha
4. Mengisi kegiatan positif sehingga saat puasa waktunya tidak terbuang untuk tidur atau menonton televisi

Setelah Miftah selesai, 15 menit yang tersisa diisi dengan membaca surat-surat pendek secara bergiliran.

Setelah adzan magrib berkumandang, kamipun berbuka puasa bersama. Alhamdulillah acara berlangsung lancar, terimakasih tak terhingga buat bapak dan ibu Pangat atas tempatnya selama ini, teman-teman relawan RBA Tegal yang tidak dapat saya sebut satu persatu. Semoga RBA Tegal tetap berdiri, menyebarkan budaya membaca, karena dengan membaca membuka cakrawala dunia...
NB..foto ini saat bukber RBA tahun lalu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anak Suamiku

Anak Suamiku : KBMAPP | sutono_adiwerna