Judul buku : Dua Keping Cinta
Pengarang : Madun Anwar
Penerbit : Media Kita, Jaksel
Cetakan : November 2014
Tebal : 138 halaman
Harga : Rp.40.000
Panah
cinta bisa menembus siapa saja. Termasuk kepada anak tukang kue
Lestari, bintang kelas, anak seorang tukang kue. Suatut
hari Lestari hendak menyalin puisi untuk tugas pelajaran bahasa Indonesia.
Sayangnya saat hendak menulis, ternyata dirinya lalai membawa pulpen. Di
perpustakaan sekolah inilah, kali pertama Lestari bertemu dengan cowok bermata
sipit, berkacamata yang membuat jatungnya berdebar
Raihan demikian nama cowok bermata sipit, berkaca mata
tersebut ternyata tetangga sahabatnya, Dila. Berkat bantuan Dila dan Dito, Lestari semakin dekat.
Sayangnya meski sama-sama menyimpan rasa, keduanya harus
mengubur cinta mereke demi cinta lainnya
Dua keping cinta ditulis dengan bahasa cair, mengalir.
Diksi yang menurut saya pas, membuat saya sebagai pembaca terhanyut dari awal
hingga akhir cerita. Novel manis ini ditulis dengan alur maju sehingga tak
membuat pembaca mengerutkan kening.
Sedikit catatan, di novel perdananya ini, Madun Anwar
agak tergesa-gesa, terkesan ingin cerita cepat-cepat menuju ending.
Sedikit saran, jika ditambahi flash back cinta segitiga
antara Ayah Ibu Raihan dengan ibunya Lestari pasti novelnya lebih greget dan
terkesan lebih serius karena penulis akan berusaha menuliskan seting tahun
80-an atau 90an yang tentunya memerlukan riset yang memadai.
Akhirkata, novel ini sayang untuk dilewatkan terutama
bagi remaja dan penyuka novel bergenre romance. Selamat Membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar