Alkisah ada seorang perempuan muda. Perempuan tersebut tinggal bersama mertuanya yang menurutnya cerewet, rewel dan suka ikut campur. Apa saja yang dilakukan perempuan itu, salah di mata mertuanya. Masakannya tak sedap, dandannya teralalu menor, tak tahu adat dan komentar negatif lainnya. Ketika perempuan muda mengadukan hal ini kepada suaminya, sang suami cuma bisa bilang sabar, sabar dan sabar
Merasa tak kuat dengan tingkah laku ibu mertuanya, perempuan muda itu mendatangi seorang tabib. Kepada tabib itu, perempuan muda tersebut meminta ramuan agar ibu mertuanya mati secara perlahan. Sebelum perempuan muda meninggalkan rumah praktek tabib, tabib itu berpesan, " jangan lupa taburi ramuan itu ke makanan, minuman mertuamu. Selama ibu mertuamu masih hidup, berpuralah menjadi menantu yang baik. Iyakan semua perkataannya. Dalam 4 minggu tunggu hasilnya ya anakku"
Singkat kata, perempuan muda itu dengan telaten memberi makanan, minuman kepada ibu mertuanya. Tak hanya itu, perempuan muda itu juga menuruti apa saja yang dikatakan ibu mertuanya. Kalau kata ibu mertua masakannya terlalu asin, keesokan harinya perempuan itu mengurangi garam saat memasak dan lainnya. Singkatnya, perempuan muda itu pura pura manis, menurut kepada ibu mertuanya.
Hari berganti, minggu berlalu. Suatu hari tanpa sengaja perempuan muda itu mendengar ibu mertuanya berbicara pada anaknya ( suami perempuan muda ) " Nak, sekarang istrimu berubah. Istrimu penurut, salehah. Ibu sayaaanggg sekali dengan istrimu. Dalam salat, ibu berdoa semoga kita semua kelak berkumpul di surga "
Deg...perempuan itu kaget. Terharu. Merasa menyesal. Di dalam kamar, perempuan muda itu menangis tersedu, bergetar memohon ampun kepada Allah Swt . Diam-diam, perempuan muda itu, mulai pula mencintai ibu mertuanya. Dan tak ingin ibu mertuanya mati ditangannya.
Perempuan muda itupun mendatangi rumah tabib. " Ya Tabib, berikan penawar kepadaku. Aku sekarang sayang pada ibu mertuaku. Ibu mertua juga sayang padaku Ya Tabibbb. Tolong akuuu"
Sang tabib tersenyum. " Anakku, syukurlah mata hatimu telah terbuka. Anakku, sebenarnya ramuan yang kuberikan padamu dahulu, adalah ramuan kesehatan. Pulanglah cium kaki ibu mertuamu "
NB. Terinspirasi Kisah Teladan yang di sampaikan OSD ( Oki Setiana Dewi ) di Islam itu Indah. Foto,
sumber internet
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Anak Suamiku
Anak Suamiku : KBMAPP | sutono_adiwerna
-
Judul Buku : Cinta Laki-Laki Biasa Pengarang : Asma Nadia dkk Penerbit : Asma Nadia Publishing...
-
Jujur Untuk Selamanya Oleh Sutono Adiwerna Sudah tiga bulan ini, ayah Nino membuka kios buah di depan rumah. Mula-mula...
-
Judul buku : Sahabat Sejatiku Penulis : Farras Salsabila Penerbit : Tiga Ananda, Tiga Serangkai Solo Tahun Terbit : April 2013 Tebal : 8...
-
Judul Buku : My Sweet Heart Penulis : Amira Budi Mutiara Penerbit : Dar Mizan Anak ( KKPK ) Cetakan : Pertama Februari 2009 ...
-
Jumat malam, saya belum mendapatkan materi apa yang akan disampaikan saat kelas menulis di SDIT BIAS nanti. Malam itu, saya iseng beres bere...
-
1. Setting TK tempat Ade Irma Suryani. Saat Ade Irma dkk bermain, latar lagunya Lihat kebunku . Lihat Kebunku penuh dengan bunga...
-
Mereka meninggal di usia yang muda. Meski telah tiada karya mereka masih teringat bahkan ada yang sampai sekarang mempunyai Fans Page yang m...
-
Judul buku : Di bawah naungan cahaya-Mu Penulis : Desi Puspitasari Tahun terbit : September 2007 Tebal buku : 192 halaman Harga : ...
-
Baru baru ini, di kelas menulis SDIT Usamah Tegal, saya meminta murid2 untuk mencurahkan isi hati dalam sepucuk surat. Mau tahu isinya..? 1...
-
Rasa pertama ketika Bu Endah akan mengajar Bahasa Inggris di kelas kami, 3 IPS 4 adalah gemetar. Pertama karena bahasa Inggrisku memang anc...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar