Bakda
Isya. Karena hujan deras turun, saya mematikan tivi yang tengah menyuguhkan
kontes dangdut yang ratingnya konon berhasil menggeser serial impor dari India,
dan serial manusia jadi-jadian yang sekarang entah sudah episode keberapa. Mungkin ratusan. Hujan
mengajak saya kembali membuka novel Bulan Nararya-nya Mba Sinta Yudisia yang
sudah di bab terakhir.
Beberapa
hari lalu, saya juga menggerutu karena quota internet di HP habis disaat dompet dalam
keadaan sekarat. Benar benar sekarat.
Tapi belakangan saya bersyukur karena waktu untuk melihat laman facebook
dapat diganti dengan membaca novel Nararya yang sudah beberapa minggu tak
selesai-selesai terbaca. Padahal di belakang Nararya, beberapa buku
melambai-lambai minta dibaca.
Bulan
Nararya, mengisahkan Nararya atau Rara, seorang terapis di sebuah klinik
terkenal, milik Bu Sausan. Di Klinik Mental Health Center itu, Rara menangani 3
penderita Schizoprenia. Pak Bulan yang tergila-gila mawar dan purnama, Sania
gadis cilik menjelang remaja yang jiwanya terganggu karena ayahnya pemabuk dan tempramental. Ada
pula Yudhistira yang terpaksa tinggal di klinik karena kedapatan mencekik King, kucing kesayangan Diana, sang isteri.
Selain
dituntut menyelesaikan masalah para kliennya, Rara juga harus menyelesaikan
masalahnya dengan Angga mantan suaminya yang telah menikan dengan sahabatnya,
Moza. Tak hanya itu, Rara juga masih sering merasa dikejar-kejar mawar yang
kerap berubah menjadi genangan darah. Belum lagi Rara juga terperangkap dengan
konflik Yudhistira, Diana, dan ibu, kakak-kakak Yudhistira.
Saya
bersyukur berkesempatan membaca novel pemenang ketiga Kompetisi menulis Tulis
Nusantara 2013 yang diadakan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi kreatif RI ini.
Selain ceritanya menarik, tokoh-tokoh yang diciptakan Mba Sinta di novel ini
begitu detail. Selain itu, pembaca sedikit banyak tahu tentang kejiwaan
manusia. Bulan Nararya juga mengingatkan saya pada buku-buku Torey Heiden
semisal Eliana dll.
Catatan
saya pada novel ini, pada halaman 153 ada yang typo, Celama seharusnya selama.
Catatan lainnya, di bab terakhir, beberapa halaman belabur sehingga tak nyaman
dibaca. Semoga sih teman-teman yang lain yang membaca buku ini tak ada yang
belabur.
Dulu-dulu
sekali, saya pernah berdoa, semoga bisa mengoleksi novel atau buku karya Mba
Sinta Yudisia, setelah terlewat Tahta Awan, Reinkarnasi, Existere yang belum
saya miliki. Terakhir, buat teman-teman yang pengin baca buku dan dapat
value-nya Bulan Nararya salah satu yang saya rekomendasikan. Selamat Membaca..
Data Buku
Judul : Bulan Nararya
Pengarang : Sinta Yudisia
Penerbit : Indiva, Solo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar