Dan yang ingin saya ceritakan di sini adalah teman saya Bas. Basuki Parizal lengkapnya, belakangan saya tahu honorer di lingkungan DKP ini, adalah kakak kandung teman saya di SMA, Baharudin.
Meski ngarya di lingkungan pertamanan, memegang mesin pemotong rumput, kalau saya ngobrol dengan Bas teman saya ini, ngobrolnya bukan sekedar ngobrol ngalor-ngidul tak jelas. Bas, bagi saya tahu banyak hal. Tahu tentang filosofi hidup, tahu agama bahkan tahu banyak tentang sejarah bangsa Yahudi, Israel, AS dlsb. Yang saya belajar dari Bas, adalah bahwa Allah selalu punya cara untuk menunjukan keajaiban-Nya.
Bas, setahun lalu menikah dengan seorang guru, sarjana, lulusan pondok pesantren pula. Pertimbangan Bas, berani melamar bidadarinya itu, karena tahu perempuan yang sekarang menjadi istrinya adalah bukan guru, atau kemapanannya tapi karena bidadarinya tersebut ngajar ilmu agama dan lulusan ponpes.
Beberapa bulan lalu, Bas dan Istrinya dikurniai seorang anak. Lantaran ini, Bas mencari tambahan kerja dengan menjadi tukang parkir di taman rakyat Slawi. Bayangkan, pagi hingga siang Bas kerja di DKP, sore hingga jam 12 malam Bas berdinas di Trasa. Begitu, berulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar