Jam
setengah satu siang, United saya berhenti di masjid pondok, Karang anyar Tegal.
Ketika hendak melepas lelah barang sebentar usai salat duhur, saya mendapat sms
dari sdri Eri. Isinya,”Afwan, jam satu kurang antum bisa sampai di BMT Bum?”
saya menjawab tanpa kata Insyaallah, “Kalau jam satu bisa”
United
saya pun melaju lagi menuju kantor BMT Bum, Jl Perintis Kemerdekaan tempat di
mana Flp Tegal akan mengadakan diskusi kepenulisan dengan tema Bahagia dengan
Menulis bersama ustad Cahyadi Takariawan.
Entah
bagaimana muasalnya, meski bukan kali pertama ke kantor Bum, saya terkesiap
ketika tersadar saya salah jalan. Ketika menengok jam di HP, jam sudah
menunjukan pukul setengah dua siang sementara posisi saya ternyata di jalan
Setia Budi.
Sebelum
bertanya ke orang lain, saya pun melanjutkan lagi mengayuh united saya. Dan
ternyata…saya nyasar lagi. Kali ini bahkan di jalan yang sebelumnya pernah saya
lalu. Saya pun bertanya ke seorang bapak, tapi nihil karena si bapak mengaku
pendatang. Langsung saya bertanya ke tukang parkir di mana jalan perintis
kemerdekaan atau jalan poso. Hasilnya, saya berusaha menahan kesal karena si
bapak tukang parkir menjawab dengan respon yang kurang baik.
Titik
terang terlihat setelah saya memberanikan diri bertanya ke pak polisi yang
berada di pos penjagaan.
Singkatnya,
saya pun sampai di BMT Bum dengan kaos penuh keringat. Setelah menyapa mas Ali
irfan, mba Eri dan adiknya yang tengah memasang spanduk, saya pun langsung menuju
kamar mandi, cuci muka dan berwudu.
Pukul 14.00 Wib, acara dimulai dengan pembacaan
ayat suci Alqur’an , dilanjutkan dengan sambutan ketua Forum Lingkar Pena Tegal.
Kurang lebih 15 menit kemudian, Ust Cahyadi Takariawan membagikan ilmunya dihadapan
40-an peserta yang memadati lantai 2 gedung BMT BUM yang beralamat di jalan
perintis kemedekaan Tegal ini.
Menurut
Pak Cah ( demikian beliau biasa di sapa ) menulis selain membahagiakan, menulis
juga merupakan tradisi para ulama, menulis juga adalah terapi. Tiga langkah
untuk menjadi penulis antara lain,
memiliki modal untuk menjadi penulis, memulai menulis dan terakhir sosialisasi
dan promosi karya.
Sebelum menutup acara diskusi, penulis buku Di Jalan
Dakwah Aku menikah, Pernak-pernik Rumah Tangga Islami, Wonderfull Family ini
berpesan “ Ayo terus menulis, karena menulis itu menyehatkan dan membahgiakan
hati “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar