Kalau kau melintas di Karanganyar tepatnya tiga kilo meter dari 
gerbang perbatasan antara Kota dan Kabupaten Tegal dan engkau mendapati 
seorang perempuan dengan tubuh ramping berwajah ayu yang tak henti 
memaki pengguna jalan yang melintas , bisa jadi perempuan yang kau 
jumpai itu Kemuning.
****
                Kemuning menerima 
ajakan Sari untuk bekerja menjadi pelayan warung lesehan di area alun- 
alun dengan setengah hati. Seminggu setelah ibunya menyatu dengan tanah,
 dengan tanpa perasaan Jarwo bapak tirinya menjual rumah yang selama ini
 mereka tempati bertiga. Mau tak mau Kemuning akhirnya tinggal dengan 
keluarga Lik Daunah. Lik Daunah dan Lik Parman  sebenarnya sayang sekali
 dengan Kemuning, tapi apa daya ekonomi yang jauh dari mapan dengan 
selusin anak yang masih kecil- kecil membuat Lik Daunah mewajibkan 
Kemuning ikut membayar beban listrik dan lain- lain setiap bulannya.
               
 Kali pertama bekerja, Kemuning membantu Mba Ipah, pemilik warung  
menyiapkan menu yang dipesan pelanggan, mencuci perkakas seperti piring,
 sendok, garpu dan gelas . Sesekali matanya yang indah mengamati cara 
Sari menyajikan pesanan, berbasa-basi dengan pelanggan. Kemuning hanya 
bisa menelan ludah menyaksikan Sari yang terlihat genit dan sedikit 
nakal pada pembeli laki- laki. Andai bisa bekerja di tempat lain? Kata 
hati Kemuning. Matanya menerawang, nelangsa.
                Waktu
 berlari cepat. Meski di betah- betahkan, tak terasa Kemuning sudah tiga
 bulan bekerja di warung Mba Ipah. Kini dirinya menjelma menjadi kembang
 lesehan. Meski tidak genit, Kemuning yang cantik menjadi magnet di 
warung yang buka mulai bakda magrib dan tutup dini hari tersebut. 
Kecuali mengobrol, dengan halus dan sopan Kemuning selalu menampik 
setiap ajakan pembeli berhidung belang.
                Ada dua 
orang yang datang ke warung Kemuning dan tidak pernah mengutarakan niat 
macam- macam  selain alasan untuk mengganjal perut dan minta ditemani 
ngobrol. Dua lelaki itu datang pada hari yang berbeda. Danu, tentara 
yang tinggal tak jauh dari alun- alun selalu datang pada malam minggu. 
Satunya lagi Pras, mahasiswa tingkat akhir universitas terkenal di 
Tegal, mengunjungi Kemuning tiap minggu malam.
                
Lelaki memuja kesuburan. Sedang perempuan mendamba kematangan dan 
kemapanan. Meski dua- duanya menarik, tentu saja kalau diminta, Kemuning
 akan menjatuhkan pilihan kepada Danu yang sudah punya pekerjaan dan 
penghasilan tetap tinimbang Pras yang meski terlihat dewasa tetapi masih
 menadahkan tangannya kepada orangtua.
                Dan malam itu, Kemuning yang biasanya pulang bersama jompleng milik
 Mba Ipah, kali ini tak bisa menolak ketika Danu ingin mengantarnya 
pulang. Di temani  cahaya gumintang,  Kemuning dengan tersipu malu 
menerima Danu sebagai kekasih.
                Setelah itu, Danu 
hampir tiap hari mengunjungi warung Kemuning. Untuk menjaga perasaan 
kekasihnya, Kemuning berusaha menjaga jarak dengan lelaki lain termasuk 
Pras. Kepada Pras , dirinya bahkan berterus terang telah menjadi kekasih
 Danu. Pras terhempas. Seketika itu cintanya kepada Kemuning  menguap 
terganti menjadi benci yang menggunung. Dan kemuning kurang bisa 
menangkap isyarat itu.
                Kalau kau melintas di 
Karanganyar tepatnya tiga kilo meter dari gerbang perbatasan antara Kota
 dan Kabupaten Tegal dan engkau mendapati seorang perempuan dengan tubuh
 ramping berwajah ayu yang tak henti memaki pengguna jalan yang melintas
 , bisa jadi perempuan yang kau jumpai itu Kemuning.
               
 Kemuning kembali merengguk luka. Danu yang biasanya datang ke warung 
tenda untuk mengantar pulang ke rumahnya, malam itu tetap datang, tetapi
 kali ini tidak sendirian tetapi ditemani seorang wanita yang ternyata 
isterinya.
                Entah bagaimana muasalnya, bisa saja 
Kemuning memanggil tukang becak atau ojeg  yang mangkal tak jauh dari 
alun- alun. Tapi Kemuning memilih menelpon Pras untuk datang 
menjemputnya pulang.
                Kalau kau melintas di 
Karanganyar tepatnya tiga kilo meter dari gerbang perbatasan antara Kota
 dan Kabupaten Tegal dan engkau mendapati seorang perempuan dengan tubuh
 ramping berwajah ayu yang tak henti memaki pengguna jalan yang melintas
 , bisa jadi perempuan yang kau jumpai itu Kemuning.
               
 Karena mengaangap Pras orang baik, Kemuning manut saja ketika motor  
mereka tak melaju menuju arah rumah Lik Daunah.
                
Kalau kau melintas di Karanganyar tepatnya tiga kilo meter dari gerbang 
perbatasan antara Kota dan Kabupaten Tegal dan engkau mendapati seorang 
perempuan dengan tubuh ramping berwajah ayu yang tak henti memaki 
pengguna jalan yang melintas , bisa jadi perempuan yang kau jumpai itu 
Kemuning.
                Karena menganggap Pras orang baik, 
Kemuning bagai kerbau di cocok hidungnya ketika motor di-rem  di sebuah 
rumah yang katanya milik teman lamanya. Kemuning juga tanpa pikir 
panjang meneguk segelas kopi yang entah telah dibubuhi  apa. Yang jelas 
setelah isinya kosong, kepala Kemuning dipenuhi kunang- kunang yang 
berputar- putar, beberapa menit kemudian tubuh rampingnya tak sadarkan 
diri.
                Kalau kau melintas di Karanganyar tepatnya 
tiga kilo meter dari gerbang perbatasan antara Kota dan Kabupaten Tegal 
dan engkau mendapati seorang perempuan dengan tubuh ramping berwajah ayu
 yang tak henti memaki pengguna jalan yang melintas , bisa jadi 
perempuan yang kau jumpai itu Kemuning.
                Kemuning 
menemukan dirinya dengan pakaian dan tubuh yang tak lagi utuh. Dan 
sebelum kesadarannya benar- benar pulih empat laki- laki dengan seringai
 serigala kembali menerkam, mengoyak paksa mahkotanya lagi.
Kalau 
kau melintas di Karanganyar tepatnya tiga kilo meter dari gerbang 
perbatasan antara Kota dan Kabupaten Tegal dan engkau mendapati seorang 
perempuan dengan tubuh ramping berwajah ayu yang tak henti memaki 
pengguna jalan yang melintas , bisa jadi perempuan yang kau jumpai itu 
Kemuning. Oiya, kalau kau bertemu dengan dia, sampaikan salam untuknya. 
Katakan kepada dia, aku akan datang untuknya suatu hari nanti.
<photo id="1" />
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Anak Suamiku
Anak Suamiku : KBMAPP | sutono_adiwerna
- 
Judul Buku : Cinta Laki-Laki Biasa Pengarang : Asma Nadia dkk Penerbit : Asma Nadia Publishing...
- 
Jujur Untuk Selamanya Oleh Sutono Adiwerna Sudah tiga bulan ini, ayah Nino membuka kios buah di depan rumah. Mula-mula...
- 
Judul buku : Sahabat Sejatiku Penulis : Farras Salsabila Penerbit : Tiga Ananda, Tiga Serangkai Solo Tahun Terbit : April 2013 Tebal : 8...
- 
Judul Buku : My Sweet Heart Penulis : Amira Budi Mutiara Penerbit : Dar Mizan Anak ( KKPK ) Cetakan : Pertama Februari 2009 ...
- 
Jumat malam, saya belum mendapatkan materi apa yang akan disampaikan saat kelas menulis di SDIT BIAS nanti. Malam itu, saya iseng beres bere...
- 
1. Setting TK tempat Ade Irma Suryani. Saat Ade Irma dkk bermain, latar lagunya Lihat kebunku . Lihat Kebunku penuh dengan bunga...
- 
Mereka meninggal di usia yang muda. Meski telah tiada karya mereka masih teringat bahkan ada yang sampai sekarang mempunyai Fans Page yang m...
- 
Judul buku : Di bawah naungan cahaya-Mu Penulis : Desi Puspitasari Tahun terbit : September 2007 Tebal buku : 192 halaman Harga : ...
- 
Baru baru ini, di kelas menulis SDIT Usamah Tegal, saya meminta murid2 untuk mencurahkan isi hati dalam sepucuk surat. Mau tahu isinya..? 1...
- 
Rasa pertama ketika Bu Endah akan mengajar Bahasa Inggris di kelas kami, 3 IPS 4 adalah gemetar. Pertama karena bahasa Inggrisku memang anc...

 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar