Sinta Yudisia
Berawal dari majalah Annida Cool oktober 2003 yang saya beli
di Alun- alun Tegal, tahun 2006 saya kali pertama jumpa dengan penulis
novel Existere ini. Masih terlintas, melekat dibenak dengan senyumnya
yang khas, di siang yang terik mba Sinta menyambut saya yang mandi
keringat setelah mengayuh sepeda hingga hitungan belasan kilo meter.
Yak, selain tak bermotor angkutan umum yang menuju kediaman istri mas
Agus Sofyan ini memang tidak ada. Tak sia- sia rasanya karena setelah
pertemuan itu, saya bisa belajar banyak dari beliau dan penulis-
penulis lain serta bisa bergabung bersama gerbong Flp Cabang Tegal
Ali Muakhir
Kali pertama sua dengan penulis serial Nomik Olin ini ketika
mas Ali Muakhir mengisi acara talk show kepenulisan yang
diselenggarakan Flp Tegal. Setahu saya beliau datang bersama Boim
Lebon. Betapa takjub saya karena bisa bertemu dengan penulis Nomik Olin
yang tergolong populer itu. Lebih takjub lagi setelah tahu kalau ayah
dari Nada Firdaus ini, kelahiran Tegal, tepatnya Kabunan, Slawi
Kabupaten Tegal.
Dua hari pasca lebaran tahun 2008 berbekal mengantongi alamat
rumah beliau, saya menguatkan azam menimba ilmu kepenulisan mumpung
peraih rekor MURI, katagori penulis bacaan anak paling produktif ini
mudik. Yang terlintas dibenak, Harjosari- Kabunan tak begitu jauh kalau
di tempuh dengan sepeda.
Sayangnya begitu sampai di rumahnya, mas Ali tengah berada di
Blubuk rumah asal mba Leni istrinya tinggal. Saya tidak memegang HP
kala itu. Dengan alamat rumah yang diberikan seseorang saya nekat jam 8
malam menuju desa Blubuk. Entah apa yang membuat saya senekat itu.
Tahukah anda? jarak Kabunan- Blubuk sekitar 8 Km, belum lagi saya baru
ngeh kalau jalur Slawi- Blubuk didominasi areal persawahan yang cukup
panjang dengan lampu Lantas seadanya. Sepanjang jalan untuk mengusir
lelah, takut yang mendera saya bersenandung, berdzikir.
Lagi- lagi saya merasa beruntung. Malam itu hampir 2 jam saya
ngobrol dengan penulis bukkuk Matahari kecil ditingkahi tangis Nada
yang kala itu masih 5 th. Ah, masih saya ingat ketika saya menyebut
nama Novia Syahidah si Putri Kejawen, mas Ali menimpali panjang lebar
segala sesuatu, all abaut isteri Arul Khan itu. Demikian juga ketika
saya menyebut Sakti Wibowo, Tasaro, Asma Nadia, Afifah Afra, Izatul
jannah dll. Lagi- lagi saya baru ngeh setelah belakangan mengetahui
kalau saat itu mas Ali Muakhir GM disebuah lini penerbit Mizan.
M Irfan Hidayatullah
Kali pertama temu dengan penulis
buku Jangan- jangan Kau bukan Manusia tahun 2007. Saat Kang Irfan
bersama mba Dianti mengisi acara seminar remaja bertajuk The Power of
Love yang lagi- lagi digagas Flp Tegal. Sore hari saat acara gladi
resik dan diskusi kepenulisan di outlet Latansa, saya dengan tanpa tahu
diri menyerahkan 2 cerpen yang saya tulis agar dibaca dan dikoreksi
beliau
Malam harinya saya sempat pesimis cerpen yang saya
tulis tersebut sempat dibaca beliau apalagi dikoreksi dosen yang kala
itu menjabat sebagai ketua umum Flp. Maklum beliau kan harus menyiapkan
acara yang akan disampaikan keesokan harinya. Tapi diluar dugaan.
Setelah acara seminar kelar, beliau menyerahkan 2 cerpen yang saya
tulis lengkap dengan koreksi di sana- sini. Mulai dari EYD, diksi plus
komentar di akhir cerpen yang saya tulis.
Empat tahun berlalu, cerpen dengan catatan kaki
dari kang Irfan Hidayatullah masih tersimpan dan menjadi pelecut agar
ketika saya menjadi penulis nanti mau berbagi dengan orang lain.
Fani Rosanti
Awal 2009 saya mendapat sms dari
seseorang bernama Fani, yang isinya mengajak saya untuk menggeliatkan
kembali Flp di Tegal yang sedang mati suri. Saya menyambut ajakan
tersebut karena saya pikir Fani itu laki- laki dan sudah menerbitkan
lebih dari satu buku.
Ternyata perkiraan saya salah.Pertama
Fani seorang muslimah, yang kedua, isteri mas Riwanto itu sama seperti
saya belum menerbitkan sebiji bukupun.
Meski dengan sedikit pesimis, saya
bersedia membantu niat baiknya agar di Tegal ada Flp lagi.
Alhamdulillah atas izin-Nya dan dibantu teman- teman seperti Edi
Nugroho, Deski Danuaji, Fahim, Ervin, Dwi Puspa Sari, Yustia Hapsari,
Irsya Dian, bu Mala dan lain- lain, kini Flp cabang Tegal mulai
menggeliat bangun dari tidur panjang ( kini diketuai Ali Irfan ). Oiya
setelah Flp Tegal terjaga, saya berkesempatan bertemu, bersilaturahmi
dengan Flpers seluruh Indonesia di Solo dan Yogya tempo hari
M. Mutaqwiati
Jauh sebelum jumpa dengan mba Titaq,
saya lebih dulu membaca antologi cerpen fenomenal " Sebaran Wangi
Kesturi" dan cerpen Gelegak Rindu karya M. Mutaqwiati. Yang saya sukai
dari cerpen/ novel isteri mas Imron R. ini adalah kepiawaiannya meramu
nilai sastra, lokalitas dan nilai Ruhiyah dengan indah. Saya sempat
beberapa kali berkunjung kerumah mba Titaq kala masih di Brebes. Dari
mba Titaq saya belajar memanfaatkan waktu luang yang tersisa untuk
menulis. Bayangkan ketika masih di Brebes, anak- anaknya masih kecil-
kecil, mengelola sekolah TK, mengisi kajian keislaman, dan menahkodai
Flp Brebes dll tapi masih bisa menerbitkan buku dan sering mengisi
pelatihan kepenulisan meski harus membawa sibungsu yang kala itu masih
berusia hitungan bulan.
Nb. Tulisan ini saya buat untuk
menyemangati diri saat enggan menulis. Tentu masih banyak nama- nama
lain yang belum sempat saya ceritakan disini. Insyaallah lain
kesempatan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Anak Suamiku
Anak Suamiku : KBMAPP | sutono_adiwerna
-
Judul Buku : Cinta Laki-Laki Biasa Pengarang : Asma Nadia dkk Penerbit : Asma Nadia Publishing...
-
Jujur Untuk Selamanya Oleh Sutono Adiwerna Sudah tiga bulan ini, ayah Nino membuka kios buah di depan rumah. Mula-mula...
-
Judul buku : Sahabat Sejatiku Penulis : Farras Salsabila Penerbit : Tiga Ananda, Tiga Serangkai Solo Tahun Terbit : April 2013 Tebal : 8...
-
Judul Buku : My Sweet Heart Penulis : Amira Budi Mutiara Penerbit : Dar Mizan Anak ( KKPK ) Cetakan : Pertama Februari 2009 ...
-
Jumat malam, saya belum mendapatkan materi apa yang akan disampaikan saat kelas menulis di SDIT BIAS nanti. Malam itu, saya iseng beres bere...
-
Mereka meninggal di usia yang muda. Meski telah tiada karya mereka masih teringat bahkan ada yang sampai sekarang mempunyai Fans Page yang m...
-
1. Setting TK tempat Ade Irma Suryani. Saat Ade Irma dkk bermain, latar lagunya Lihat kebunku . Lihat Kebunku penuh dengan bunga...
-
Judul buku : Di bawah naungan cahaya-Mu Penulis : Desi Puspitasari Tahun terbit : September 2007 Tebal buku : 192 halaman Harga : ...
-
Baru baru ini, di kelas menulis SDIT Usamah Tegal, saya meminta murid2 untuk mencurahkan isi hati dalam sepucuk surat. Mau tahu isinya..? 1...
-
Rasa pertama ketika Bu Endah akan mengajar Bahasa Inggris di kelas kami, 3 IPS 4 adalah gemetar. Pertama karena bahasa Inggrisku memang anc...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar