Jejak Pena
Selasa, 06 April 2021
Rabu, 20 Januari 2021
BTS, Jalitheng
BTS, fabel Jalitheng yang masuk 50 besar dari 389 cerita yang masuk di sayembara dongeng SIP Publishing.
Pas lihat poster lomba, sebenarnya ndak niat ikutan. Pertama, saya merasa bukan penulis lomba karena sering kalah lomba. Kedua, saya jarang bikin dongeng. Kalau baca majalah bobo, dongeng tak skip, cuma baca cerpen saja. Ketiga, jurinya mas Ali Muakhir, Mba Mulasih Tari pasti milihnya ketat.
Poster lomba itupun berlalu.
Someday, saya diinvite grup FB alumni kelasnya uni Dian Onasis. Di sana diposting info lomba dongeng SIP yg ternyata diperpanjang.
Entah mengapa, saya jadi tertarik ikut. Saat itu juga saya baca syarat-syaratnya. Pagi harinya, saya pesan e book syarat ikut lomba tersebut. Ebook how to menulis dongeng itu, lumayan buat gambaran.
Aha, saya jadi ingat. Suatu malam, lihat kucing baru lahiran di seberang jalan di dalam kardus. Saya bukan cat lover, tapi kalau pas makan terus ada kucing, pasti ngasih yg sekiranya kucing doyan. Jadi walaupun geli sama kucing yg baru lahir, saya tepikan kardus berkucing itu ke teras rumah ben ndak kehujanan.
Nah peristiwa itulah saya sulap jadi fabel dan saya kirim.
Ngirim ngirim saja. Walau ndak juara, seneng dapat 50 besar dan bakalan dibukuin, dapat medali. Yey akhirnya punya medali. Some day moga dapat piala. Aamiin.
Selasa, 17 November 2020
Cinta dari musim ke musim
Judul buku : Till this Season Ends
Pengarang : Alfian Daiear, Shabrina Ws dkk
Penerbit : Yutaka
Tebal : 170 hlm
Ingat baik baik. Hanya dengan jarak kita bisa saling merindukan.
Buku ini, merangkum kisah cinta yang manis, pahit, getir dari musim ke musim lainnya. Bukan hanya tentang cinta dua sejoli, ada juga cinta ibu dan anaknya, cinta suami kepada isterinya.
Kelebihan buku ini selain kaver, ilustrasi yang ok, kumpulan cerpen manis ini ditulis oleh penulis penulis yang punya jam terbang lumayan. Sebut saja Shabrina Ws, Wiwik Waluyo, Dian Onasis dan masih banyak lagi.
Kita bisa membaca dari halaman pertama ke halaman terakhir, bisa acak, bisa mulai dari penulis yang kamu suka. Selamat membaca.
Sabtu, 06 Juni 2020
Guruku galak
Setiap kelas 5, pasti kami, siswa SD 1 Harkid deg degan karena kelas 6 akan diajar oleh Pak Midun.
Benar beliau guru galak. Itu yg saya rasakan saat 1994 duduk di kelas 6.
Telingamu akan dijewer, jarimu akan diketuk garisan 100 cm, kepalamu akan dijitak jika otakmu tumpul, kamu bandel, kamu ribut sendiri saat ayahnya AO itu ngajar. AO pun pernah ngalami itu padahal dia putranya.
Kalau beliau ngajar jantungku selalu berdegup. Alhamdulillah saya ndak.pernah ngerasain itu
Bahkan karena beliau, saya sempat ngerasain lomba cerdas cermat dari tingkat desa hingga kecamatan. Membonceng vespa birunya, adalah mimpi yg tak pernah saya bayangkan. Walau saya pinter, pakaian dan tampang saya kucel😁 ndak memungkinkan banget dipilih lomba.
Pak Midun, maturnuwun dulu panjenengan ngajarnya gualak, itu yg ngebuat saya rajin baca, belajar.
Pak Midun, engkau wafat di Jakarta, maaf hanya doa yg bisa saya kirim. Doa tulus agar bapak husnul khotimah
Nb. Foto dari WA teman.
Sabtu, 15 Februari 2020
FLP 23 Tahun
Selasa, 14 Januari 2020
Salam Buat Mas Pri
Secara personal saya nggak begitu dekat dengan Bu Soci. Mungkin karena saya SD 1, sedang Bu Soci ngajar di SD 4 ( sekarang SD 2 )
Tapi Bu Soci dan Pak Jon adalah pasangan guru, teladan bagi siapa saja termasuk saya.
Ketika saya kecil, Bu Soci punya 2 anak remaja. Satu kuliah, satu SMA. Yg kuliah Mas Bambang yg SMA Mas Pri, Prihandono.
Nah Mas Pri ini, penggemar berat Lupus dan Lima Sekawan. Nah kalau gak salah, Mas Pri ini khitanannya sudah SMP pas perayaan, nanggap vidio nah, saya ikut nonton, film yg diputar film Lupus, mahkluk manis dalam bis sama topi topi centil.
Teras belakang rumah Bu Soci, tempat nongkrong dan belajarnya Mas Pri dindingnya penuh poster Nike Ardila, NKOTB, hingga Gong 2000. Saya suka lewat ke teras itu dan nyawang Nike Ardila dkk😀😁
Mas Pri ini, fans Nike. Kalau nonton album minggu terus ada klip Nike, Mas Pri nyletuk iku pacarku😀. Ketika Nike, meninggal Mas Pri mungkin kehilangan banget ya..kalau saya ngefans Nike memang setelah dia meninggal dunia berawal dari arus informasi tentang Nike yg suangat deras kala itu
Ndilalah beberapa bulan setelah Nike pergi, Mas Pri juga kecelakaan maut ketika pulang dari tes masuk AKABRI dan wafat.
5 hari lalu Bu Soci mangkat, menghadap Illahi. Bu, kalau ibu ketemu mas pri di sana, salam buat mas pri nggih, mungkin saya jadi penulis seperti sekarang gara gara ikutan ngefans lupus, lima sekawan dan nike ardila..
Tegal, jan, 2020
Minggu, 27 Oktober 2019
Kisah Seru di Semaya
Tanggal 25 sore, saya bertolak dari rumah jam 3 sore. Sampai di halte jurusan Tegal - Pekalongan, sembari nunggu bus Santoso saya baca buku, buka hp gak terasa sudah 30 menit menunggu, Santoso gak datang datang. Karena penasaran, saya iseng nanya ke mba mba penjual rokok tak jauh dari halte. Ternyata, Santoso yang ke Randudongkal cuma sampai jam 3 sore. So jadilah saya pakai bus besar ke Pemalang baru sambung ke Dongkal. Beruntung sampai di terminal Pemalang dapat bus jurusan Pemalang - Pwt pemberangkatan terakhir walau tarifnya agak mahalan😁
Singkat kata, saya bertemu dengan teman - teman relawan SD Semaya 2, Kak Bambang, Kak Janah, Kak Pangestu, Kak Arman, Kak Fardanto dll. Seperti biasa, sebelum istirahat kita gunting - gunting dll buat acara besok
Pas Hari H, saya ngajar di 3 kelas yakni kelas 2, Kelas 5 dan Kelas 6. Secara umum saya bahagia. Tapi yang paling berkesan dengan kelas 5. Why? Kelas 2 seperti biasa lebih banyak tepuk - tepuk, nyanyi - nyanyi, mengenalkan profesi penulis harus ekstra keras. Di kelas 6, biasanya saya eksaitid, tapi entah kenapa di SD Semaya mereka kesannya kok materinya gini aja? Giliran saya ngasih materi, latihan agak serius mereka bilang capek Kakk. Di kelas 5, anaknya maniz maniz, mereka juga antusias, aktif sampai sebelum pulang mereka pada teriak teriak kecil Pakdeee
Jam 2 siang saya beranjak pulang. Terimakasih kakak relawan SD Semaya 2, terimakasih panlok KI Pemalang 3. Semoga lelah kita bernilai ibadah ya..
Selasa, 03 September 2019
Kisah Seru KI Purwokerto 3
Jam 16.04 saya tiba di stasiun Purwokerto. Di sana saya bertemu relawan lain yang sudah berkumpul di masjid dekat stasiun.
Berkat bantuan panitia kami dijemput agar bersama sama menuju pendopo kecamatan Banyumas tempat sekretariat kami. Nah, di dalam mobil ini, saya baru tahu kalau SD tempat mengajar kami di Desa Pasinggangan tak jauh dari kasus pembunuhan 4 orang yang pelakunya masih keluarga dan baru terkuak setelah 5 tahun...hiii
Malam harinya kami menyiapkan apa saja buat ngajar besok
Jam 7 pagi kami tiba di SD Pasinggangan 5 setelah melalu jalan naik turun selama 30 menit.
Ketika sampai di sana, anak anak menyambut kami dengan bersalaman. Setelah sambutan kepala sekolah, ice breaking, nyanyi indonesia raya dll kami pun roling mengajar, mengenalkan profesi dari satu kelas ke kelas yang lain dan sambutan antusias. Semua fun. Alhamdulillah..
Meski di balik bukit, prestasi SD Pasinggangan 5 moncer terbukti pialanya bejibun. Perpusnya ada majalah bobo, buku buku anak macam KKPK dan picbook karya teman teman penulis anak juga melimpah
Kisah sedihnya gak kebagian tiket kereta, naik bus macetnya minta ampun. Badan seperti remuk redam
Sabtu, 17 Agustus 2019
Tentang Bumi Manusia
Di hari kemerdekaan saya memutuskan untuk menonton Bumi Manusia. Sebelum ke Tegal, saya gogling jam yang aman, jam yg terutama tidak mengganggu salat. Cek di GMC, Transmart, dan CGV pasifik. Nah yg aman adalah di pasific jam 12.30. why? Karena bocorannya 3 jam.. film terpanjang, bersaing dengan filmnya Arifin C Nor, film G 30 S. 😀
Karena hari kemerdekaan, ketika film belum dimulai, penonton yg full seat diminta berdiri menyanyikan Indonesia Raya.. Alhamdulillah
Film dibuka dengan suara berat, khas Om Iwan fals..kulihat ibu pertiwi sedang bersusah hati, air matanya berlinang, mas intan yg terkenang
Usai suara Om Iwan, giliran Iqbal alias Minke bernarasi. Gila, Iqbal yang menurutku jawa banget..
Menit menit pertama, datar apalagi pas Minke bangun kesiangan hingga tiba di rumah Annelis.
Beruntung, selanjutnya menurut saya adegan adegan selanjutnya greget. Dari mulai Minke dipecut ayahnya ( doni damara ), minke minta maaf sama ibunya ( ayu laksmi ) dll. Yg paling menguras emosi tentu saja drama di pengadilannya ( satu tentang pembunuhan ayah anne, satunya hak perwalian anne )
Jujur, baru baca karya Eyang Pram yg Cerita dari Blora waktu SMA dan Calon Arang. You know? Di rumah, saya ngoleksi hmpir 700 buku tapi gak ada yg punya eyang pram..terlalu ya?
Hal ini menguntungkan saya sehingga bisa nonton dengan nyaman. Setting, kolosalnya megah banget. Bravo mas hanung🙏
Akting Si Dewi Selebriti ( ketahuan umurnya ) Ine Febrianti menurut saya juara banget. Iqbal yg berada dibayang bayang Dilan, juga lumayan berhasil paling suka waktu Minke minta maaf sama ibunya ketika pertama kali pulang ke rumah.
Ohya menurut saya lagi, Iqbal brilian dia bisa bahasa Belanda, Basa Jawa, Bahasa Inggris dalam satu film
Pesan pesan di film yg mungkin tak sempurna bagi sebagian orang, buanyak banget. Yg paling mengesankan, Berbahagialah orang yg hidup dari keringatnya sendiri, satu satunya senjata adalah pena, saya harus mengisinya dengan tinta darah dll
Film ini 3 jam puncak konfliknya berkali kali.Terakhir, semua penonton pulang hingga kridit title yg diiringi om iwan, once dan novelis fiersa besari. Satu lagi, meski yg nonton banyak abg abg nya tapi mereka gak brisik neriakin iqbaaaalll. Penonton tegal keren pokoke😀😁
Selasa, 23 Juli 2019
Obituari
( Inmemoriam )
Jam 1 siang ketika hendak ke masjid. Ceklek tiba tiba sepada saya tidak bisa dikayuh, as nya kena. Saya pun memanggul sepeda, mencari bengkel terdekat, setelah duhuran di masjid trasa. Ketika, sampai di bengkel, adikku telpon, Lik Rijah telah tiada😢😢
Setelah sedikit drama, sepeda bisa dipakai, saya pun pulang.
Jam 4 sore saya ke rumah duka. Alhamdulillah, fine fine saja ikut mengangkat jenazah menuju pemandian, ikut salat, hingga mengangkat menuju pemakaman. Saya pun fine fine saja
Mataku mulai mengembun ketika jenazah sudah dimakamkan dan pecah ketetika salat magrib. Ingat kebaikan kebaikan adik bapak saya ini ketika saya kecil.
Maafkan saya Lik, jika selama ini gak pernah ngasih apa2 kecuali sedikit uang kalau lebaran atau kalau sedang ingat😢😢
Maafkan saya Lik, hanya doa yang bisa panjatkan serta ikut mengantarkan ke peristirahatan terakhir.. afatiha..
Jumat, 19 Juli 2019
Selamat Jalan Mas Wendo..
Selamat Jalan Arswendo Atmowiloto, Selamat pulang di tempat yang abadi.
Anak Suamiku
Anak Suamiku : KBMAPP | sutono_adiwerna
-
Judul Buku : Cinta Laki-Laki Biasa Pengarang : Asma Nadia dkk Penerbit : Asma Nadia Publishing...
-
Jujur Untuk Selamanya Oleh Sutono Adiwerna Sudah tiga bulan ini, ayah Nino membuka kios buah di depan rumah. Mula-mula...
-
Judul buku : Sahabat Sejatiku Penulis : Farras Salsabila Penerbit : Tiga Ananda, Tiga Serangkai Solo Tahun Terbit : April 2013 Tebal : 8...
-
Judul Buku : My Sweet Heart Penulis : Amira Budi Mutiara Penerbit : Dar Mizan Anak ( KKPK ) Cetakan : Pertama Februari 2009 ...
-
Jumat malam, saya belum mendapatkan materi apa yang akan disampaikan saat kelas menulis di SDIT BIAS nanti. Malam itu, saya iseng beres bere...
-
1. Setting TK tempat Ade Irma Suryani. Saat Ade Irma dkk bermain, latar lagunya Lihat kebunku . Lihat Kebunku penuh dengan bunga...
-
Mereka meninggal di usia yang muda. Meski telah tiada karya mereka masih teringat bahkan ada yang sampai sekarang mempunyai Fans Page yang m...
-
Judul buku : Di bawah naungan cahaya-Mu Penulis : Desi Puspitasari Tahun terbit : September 2007 Tebal buku : 192 halaman Harga : ...
-
Baru baru ini, di kelas menulis SDIT Usamah Tegal, saya meminta murid2 untuk mencurahkan isi hati dalam sepucuk surat. Mau tahu isinya..? 1...
-
Rasa pertama ketika Bu Endah akan mengajar Bahasa Inggris di kelas kami, 3 IPS 4 adalah gemetar. Pertama karena bahasa Inggrisku memang anc...