Jumat, 01 Juli 2016

Zian Anak Saleh



                Kriingg... Jam beker berbunyi nyaring. Zian terjaga dari tidurnya. Setelah membaca doa bangun tidur, Zian bergegas menuju kamar mandi. Dengan sedikit berjingkat, Zian yang masih kelas 3 SD ini menekan saklar yang memang dipasang tidak terlalu tinggi. Kemudian Zian memutar kran dan berwudhu.
                Setelah selesai wudhu, Zian berjalan menuju kamar, membentangkan sajadah, kemudian menunaikan salat tahajud dua rakaat lalu salat sunah witir satu rakaat dilanjutkan membaca  surat-surat pendek dari Juz’ama. Biasanya Zian baru menutup tilawahnya jika Pak Jamil ayahnya mengetuk kamar Zian untuk mengajak Zian salat subuh berjamaan di masjid An’nur  yang letaknya tak jauh dari tempat tinggal mereka
                Zian Adi Perkasa namanya. Masih berumur 9 tahun, siswa SD Budi Pekerti, memang ingin menjadi anak yang saleh. Karena kata Ustad Ali, gurunya di SD tersebut “Doa anak yang saleh dikabulkan oleh Allah Swt”. Zian sudah beberapa bulan terakhir terbiasa salat tahajud sebelum menunaikan salat subuh berjamaah.
                Zian mulai rajin salat tahajud sejak bulan puasa ramadan tahun kemarin. Awalnya sambil menunggu makanan sahur yang dimasak Bu Aisah, bundanya siap disantap, Ayah mengajak Zian salat tahajud terlebih dahulu. Mulanya sih Zian enggan karena dan masih ngantuk. Zian mulai terbiasa dan menyukai salat sunah ini setelah Pak Jamil berujar “salat terutama tahajud bagus untuk kesehatan. Tahajud juga bisa memudahkan orang yang menjalankannya cepat terkabul keinginannya”
                Zian ingin menjadi anak yang saleh. Selain rajin salat, Zian dikenal sebagai anak baik pada siapa saja. Kalau melihat ada teman sekelasnya yang tidak punya uang saku, Zian tak segan untuk membagi dua bekal yang dibawanya dari rumah, atau berbagi kue yang ia beli dari kantin sekolah. Tidak hanya itu, Zian juga selalu sabar mengajari jika ada teman yang mengalami kesulitan dalam membaca atau menghitung. Yah kebetulan Zian belajar di sekolah umum yang menampung semua siswa tanpa melalui tes terlebih dahulu. Jadi jangan heran jika ada teman-teman Zian yang belum begitu lancar membaca maupun menghitung meski sudah kelas 3 SD.
                Zian ingin menjadi anak saleh. Karena kata ustad Ali, doa anak yang saleh akan dikabulkan oleh Allah Swt. Zian tak pernah membentak, menghardik bila ada peminta-minta datang. Kalau Zian kebetulan memegang uang tak segan dirinya akan memberikan ke peminta-minta tersebut. Atau kalau tak punya uang, Zian memberi peminta-minta itu nasi plus lauknya. Atau kalau tak ada yang bisa Zian beri, dirinya akan ngomong baik-baik kepada pengemis atau peminta-minta tersebut.
                Zian ingin menjadi anak yang saleh. Pintar dan baik hati yang disukai banyak orang. Dicintai keluarga, disayangi guru dan teman-teman semuanya.

Oleh Sutono Adiwerna ( dimuat di Radar Bojonegoro 19 juni 2016 )

2 komentar:

  1. Seru, lebih seru kalau ada dialognya

    BalasHapus
  2. terimakasih sudah bersedia membaca..terkadang saya juga kaget, begitu dimuat kok ndak ada dialognya ( cerpen kemuning ( tabloid cempaka ), dan zian anak soleh ini ) kadang juga kok, dialognya banyak banget. begitulah, terkadang saya nulisnya yang penting selesai dan semengalir mungkin

    BalasHapus

Anak Suamiku

Anak Suamiku : KBMAPP | sutono_adiwerna