Minggu, 26 Juni 2016

Keutamaan dan Hikmah Bangun di Waktu Subuh



Judul buku : Penakluk Subuh
Penulis : Muhamad Iqbal
Penerbit : Qultummedia, Jakarta
Cetakan 1 : Maret 2016
ISBN : 978-979-017-336-1

Diantara perkara yang dibenci di kalangan pendahulu kita yang saleh adalah tidur antara selesai salat subuh dan terbitnya matahari ( Ibnul Qayyim )
Buku berjudulu Penakluk Subuh terdiri dari 4 Bab.
Bab pertama mengupas keutamaan waktu pagi. Diantaranya mudah menyerap ilmu. Tak heran jika para ulama terdahulu maupun yang saat ini seringkali mendalami ilmunya pada pagi hari. Ada yang setiap pagi menulis sebanyak 40 halaman selama 40 tahun. Beliau juga membaca berbagai refrensi sejak subuh ( halaman 7 )
M Quraish Shihab usai salat subuh hingga menjelang siang sesibuk apapun, menyempatkan diri untuk menulis
Selain mudah menyerap ilmu, keutamaan waktu pagi lainnya, yakni memudahkan mendapatkan rezeki, waktu yang penuh berkah, menyehatkan dan waktu yang berkualitas untuk baekerja
Bab Kedua di buku ini, membahas kebiasaan orang-orang sukses pada pagi hari. Banyak orang-orang sukses sebut saja Steve Job, Margaret Thatcer, Robert Iger ternyata bangun di waktu subuh ( 4.30 pagi ) . Dengan bangun lebih pagi, kita bisa melakukan banyak hal. Misalnya, olahraga, membaca, sarapan, memotivasi diri, membuat target harian dan lainnya
Bab selanjutnya, mengenai amalan-amalan pada pagi hari. Diantaranya, salat-salat sunah seperti salat tahajud, salat hajat, salat wittir, dan salat duha. Amalan di pagi hari lainnya, berdoa, berzikir, sedekah, bekerja, Qailulah atau istirahat siang
Pada bab terakhir ditututp dengan kumpulan zikir dan doa pada pagi hari
Buku ini menggunakan bahasa yang sederhana, mengalir, enak dibaca dan mudah dipahami. Buku setebal 166 halaman ini dilengkapi dengan tatacara, doa dan hikmah salat-salat sunah seperti tahajud, hajat, wittir, dan duha plus kumpulan doa dan zikir pagi yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Catatan saya, di bab 2 kebiasaan orang-orang sukses di pagi hari terdapat nama-nama Steve Job, Margaret Thatcer dll. Alangkah baiknya kalau diganti atau ditambahi tokoh sukses baik pengusaha, pejabat, penulis yang muslim. Baik dari luar ataupun dalam negeri.
Akhir kata, buku ini sayang untuk dilewatkan oleh siapa saja. Terutama untuk umat muslim yang sekarang tengah menjalankan ibadah puasa. Selamat Membaca

Sabtu, 18 Juni 2016

Kejutan di Buka Bersama RBA Tegal 2016







                Jam empat  sore saya tiba di RBA Tegal ( jl Merpati no 32 Slawi Kulon ). Ternyata adik-adik RBA Tegal sudah ngumpul pun demikian dengan teman-teman pengurus Rumah Baca Asma Nadia Tegal lain
                Lima belas menit kemudian, Sarah dan Ifa selaku pembawa acara maju ke depan. Sementar anak-anak lain sudah berbaris rapi. Meski kurang dari sehari mereka berlatih menjadi host, keduanya nampak luwes, kewes menyapa teman-temannya yang kurang lebih sekitar 25 anak.
                Setelah membuka acara, Tia dan Zaki membacakan ayat suci Al-Qur’an dan artinya. Tia yang tahun lalu nggak mau di suruh ngaji ternyata sekarang sudah katam Qur’an demikian juga Zaki yang sekarang naik kelas 2 SMP bersedia maju ke depan. Sayangnya hujan deras turun padahal sound system belum nyala jadinya tak begitu kedengaan saat Tia Mengaji dan Zaki bersaritilawah.
                Setelah sambutan dari ketua RBA Tegal Sdri Eka, saya dibikin haru . Pasalnya, empat anak yang pertama datang ke markas kami belum sekolah kita bisa menari Cinta Rosul dengan kompak dan membaca puisi bertajuk PENDUSTA AGAMA dengan cukup bagus lengkap dengan intonasi dan ekspresinya. Usut punya usut ternyata ke Tia, via, Aura dan Amel diajari Tia dan Dian yang sekarang sudah SMP
                Setelah tari dan puisi, giliran Fibri, Dian, Sarah, dan Ifa mendongeng singkat. Dongengya tentang Hikmah sedekah dan Sandra Lupa Diri. Dari ketiga temannya, Fibri yang paling siap mendongeng. Mungkin di sekolahnya Fibri sering diadakan lomba kultum. Tapi bukan berarti yang lainnya buruk lho ya, hanya saja Fibri yang mendongeng tanpa teks sehingga lebih ekspresif
                Acara selanjutnya tausiah oleh Miftah dan Umam. Miftah yang baru saja lulus Ponpes  di Kuningan, mengingakatkan agar selama berpuasa diisi dengan ibadah-ibadah seperti tahajud, duha, tilawah, sedekah dll. Ia juga menukil kisa dua orang sahabat. Satunya ahli ibadah sementara satunya lagi suka mabuk dan suka maksiat. Ternyata yang suka mabuk masuk surga. Mengapa? Karena si pemabok sebelum meninggal sudah bertobat  sementara sahabatnya malah mencicipi maksiat demi maksiat .
                Hujan semakin deras, sementara anak-anak juga sudah tak sabar berbuka puasa. Efeknya saa Umam bertausiah tak begitu kedengaran. Tapi intinya ia membawakan hikmah-hikmah orang yang berpuasa.
                Sepuluh menit sebelum berbuka, anak-anak bersama-sama membaca Surat Annaba dll.
                Alhamdulillah acara bukber sekaligus pemotongan tumpeng syukuran RBA Tegal yang kini berusia 7 tahun ini berlangsung lancar tanpa kendala berarti
                Terimakasih buat adik-adik RBA Tegal yang  luar biasa. Teman-teman  pengurus seperti Eka, Yudha, Mba Dewi, Lifah, Fera, mba Fatun yang bekerja keras sehingga acaranya terlaksana

                Semoga saya bisa terus istiqomah di RBA Tegal. Amiin

Anak Suamiku

Anak Suamiku : KBMAPP | sutono_adiwerna