Jumat, 24 Juli 2015

Menulis tak terbatas cerita atau buku ( HBH Flp Tegal )

Pagi 19 juli 2015. Jam 9 pagi saya sampai di gedung BMT BUM Tegal. Di sana baru ada Riska. Menurutnya, tadi ada yang datang, laki-laki, berkacamata. Mungkin Ade atau Gilang kata saya dalam hati. Saya coba telpon Gilang, nomornya sedang sibuk. Ade, tak ada kontaknya. Pas buka Facebook, ternyata Ade yang datang, karena sepi dia meninggalkan BUM.

Tak lama kemudian, datang dua peserta. Berikutnya Miladi dan saudaranya, dan penulis buku Hore, Aku Tinggi mba Vanda sampai juga ke BUM. Alhamdulillah.

Setelah menunggu agak lama, OB BUM yang memegang kunci gedung datang. Masuklah kami semua ke aula yang letaknya di lantai dua. Setelah mengambil tempat duduk masing-masing, karena kemungkinan ketua Flp Tegal dan Mba Sinta Yudisia datang terlambat, saya meminta Mba Vanda berbagi pengalaman menulisnya. Meski dadakan, Alhamdulillah penulis kelahiran Tegal ini sharingnya sangat bermanfaat, dan memberi semangat anggota Flp Tegal yang baru saja bergabung.

Saya sedikit bagi disini

1. Menulis itu tak harus cerpen, buku, novel. Menulis bisa di buku harian, blog atau status di Facebook asal ada azas kemanfaatannya
2. Mba Vanda mulai gencar menulis tahun 2011, tapi baru bisa memanennya mulai tahun 2013. Dan tahun ini telah terbit dua bukunya yakni Hore, Aku Tinggi ( Tiga Serangkai ) dan Ramuan Tradisional dari Alquran ( Adi bintang )
3. Untuk menjaga semangat menulis, ikut komunitas menulis baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
4. Kita harus punya target atau detlen pribadi untuk  setiap tulisan.
5.Flp Tegal kayaknya harus punya PJ pemegang laporan setiap anggota yang karyanya dimuat atau menghasilkan tulisan. Nanti yang paling produktif atau lainnya bisa mendapat reward, bisa berupa buku atau lainnya.

Setelah sharing, Mba Vanda meminta yang lainnya untuk berkenalan satu persatu.

Ketua Flp Tegal, Mba Eri, disusul kedatangan Mba Sinta membuat agenda Halal Bi Halal makin seru. Seperti biasanya sesion terakhir adalah, sesi poto-poto.

Terakhir, mumpung masih Syawal, Selamat Idul Fitri. Mohon Maaf lahir dan Batin




Minggu, 19 Juli 2015

Rahasia Dibalik Larangan

 Judul Buku : Mengapa Ada Larangan?
Penulis : Tethy Ezokanzo & Aan Wulandari
Penerbit : Tiga Ananda, Imprint Tiga Serangkai, Solo
Cetakan : April 2015
Harga:32000
Makan kekenyangan tidak boleh, minum sambil berdiri tidak boleh, makan pakai tangan kiri tidak boleh, tidur tengkurap dilaranng, makan daging babi dilarang juga. Jadi umat muslim kok repot ya? banyak sekali larangannya?
Buku berjudul Mengapa Ada Larangan? berisi 7 larangan yang tidak diperbolehkan dalam agama Islam. Ternyata, disetiap larangan selain ada perintahnya ada juga hikmah yang bisa teman-teman ambil dibalik larangan tersebut.
Kita tidak boleh makan kekenyangan ternyata membuat aliran darah ke otak berkurang sehingga menyebabkan mengantuk dan sulit berpikir, membuat mual dan muntah, tubuh akan malas beribadah
Kita tidak boleh makan dengan tangan kiri, selain jorok, ternyata kalau kita makan dengan tangan kanan selain mengikuti Sunah Rasulullah , makanan mudah dicerna karena di tangan kanan mengandung enzim-enzim yang membantu pencernaan
Kita tidak boleh tidur tengkurap, karena cara tidur tersebut dapat menyebabkan sulit bernapas sehingga kekurangan asupan oksigen yang dapat membantu kinerja jantung dan otak.
Teman-teman harus baca buku ini. Karena isinya sangat bermanfaat. Selain itu, ilustrasi bagus serta di setiap bab diawali dengan cara bercerita sehingga tidak membosankan. Selamat membaca ya teman-teman

Jumat, 17 Juli 2015

Catatan Hati Arini


Fedi Nuril sbg PRASETYA
Zaskia Adya Mecca sbg SITA
Vitta Mariana sbg LIA
Hj. R.A.Y. Sitoresmi sbg SULASTRI (IBU ARINI)
Landung Simatupang sbg SUTEDJO (Ayah Arini)

Film dibuka dengan adegan seorang anak laki-laki yang menyaksikan ibunya bunuh diri degan cara menabrakan diri dengan mobil. Rupanya anak kecil itu Pras ( Fedi Nuril ) yang tengah terlelap saat menyetir. Sebelum melanjutkan perjalanan, Pras berujar "Alfateha kagem ibu". Tak lama setelah melanjutkan perjalanan, Pras mengerem mendadak mobilnya karena melihat anak kecil kesakitan disrempet kendaraan tak bertanggung jawab. Pras memilih menolong si anak meski kedua temannya, Amran dan Hartono mengingatkan sedang ada janji dengan rekanan proyek. Habsi, nama si anak kecil itu diantar Pras dan kedua temannya ke sebuah panti asuhan. Dan di sanalah Pras bertemu dengan Arini ( Bella )

Singkatnya, Pras dan Arini menikah dan dikaruniai seorang putri cantik bernama Nadia. Arini hidup bahagia ditengah dongeng yang ia bangun berasama Pras.

Tapi dongeng indah itu menjadi mimpi buruk ketika suatu hari Pras menuju Kulonprogo. Ditengah perjalanan, ia mendapati sebuah mobil yang sengaja menerjunkan diri ke jurang. Mobil hitam itu dikendarai Meirose ( Raline ) yang putus asa karena laki-laki yang berjanji menikahinya menghilang. Padahal ia tengah hamil besar. Meirose saat hendak bunuh diri tengah mengenakan gaun pengantin. Pras menolong Meirose dan membawanya ke rumah sakit. Singkatnya Meirose koma, tapi bayi yang dikandungnya lahir selamat. Begitu sadarkan diri Meirose yang putus asa mencoba meloncat dari gedung rumah sakit. Lagi-lagi Pras menolong dan berjanji akan melindungi Meirose dan anaknya.

Bagaimana akhir kisah Arini, Pras dan Meirose?

Surga yang Tak Dirindukan diangkat dari novel berjudul yang sama yang ternyata republish dari novel terbaik Ikapi 2008 bertajuk Istana Kedua karya Asma Nadia. Kebetulan saya sudah baca kedua novel yang saya sebut diatas, saya sedikit kecewa karena latar Meirose yang diasuh Bibi Ai yang berdarah dingin tak ada di film. Artinya, scene kerusuhan 1965 tak ada di dalam film, tak adapula metamorfose Meirose yang awalnya si buruk rupa berubah menjadi cantik setelah berkenalan dengan laki-laki yang ditemui di dekat tempat kantornya bekerja. Sayangnya laki-laki tersebut memanfaatkan Meirose yang tengah mabuk dongeng indah dan akhirnya direnggut kesuciannya secara paksa. Lepas dari si perenggut, Meirose bertemu lagi dengan laki-laki yang kelihatannya menerima apa adanya tapi lagi-lagi ia tercampakan. Mungkin karena durasi dan agar film lebih fokus. Tetapi kekecewaan saya terbayar dengan akting Bella dan Fedi yang emosional sekali. Paling senang ketika Pras menitikan airmata saat dibolehkan bertemu Nadia. Dan Arini dengan spontan menolong ketika Meirose kebingungan karena Akbar anaknya demam. Penambahan scene Pras kecil, dan Pras yang nyaris terbunuh saat menolong seorang perempuan yang hendak diperkosa membuat Surga yang tak dirindukan greget. Poin lainnya, Ost yang dibawain mba KD juga keren. Terus akting Landung Simatupang, Sitoresmi Prabuningrat juga juara. Ngomong-ngomong Sitaresmi, jadi ingat jaman drama TVRI, jaman nonton tv satu erte, jaman masih ingusan. Hehe. Ohya qoutenya juga juara-juara. Salah satunya, Orang yang diberkahi hidupnya tenang. Karena jalannya terang.

Anak Suamiku

Anak Suamiku : KBMAPP | sutono_adiwerna