Rabu, 29 April 2015

Berburu Buku Yang Sudah dijual

             
Judu Buku : Buku ini tidak dijual
Pengarang : Henny Alifah
Penerbit : Indiva, Solo
Cetakan : Maret 2015
Tebal : 190 halaman
ISBN : 978-602-1614-48-8
Harga :

“Buku memang benda mati. Tetapi, dia dapat menghidupkan jiwa yang kering “ ( Hal 149 )
                Padi Shock karena buku-buku koleksinya sejak masih sekolah semua hilang dijual kakek. Bagi Padi, buku adalah benda berharga. Di dalamnya banyak memuat sejarah. Tetapi bagi kakek, buku-buku Padi hanya barang rongsokan. Makanya tanpa sepengetahuan Padi, kakek menjual 5 karung buku-buku yang menumpuk di rumah mereka
                Terjadilah perdebatan antara kakek dan Padi. Karena tak ingin melukai perasaan kakek, Padi berusaha menahan emosi di hadapan kakek
                Suatu saat, Gading mendapati bapaknya ( Padi ) tengah menangis. Dua kali Gading melihat bapaknya menangis. Pertama saat ibunya mereka meninggal. Kedua saat mengetahui kakek telah menjual 5 karung buku koleksinya
                Karena melihat betapa kehilangannya Padi akan buku-bukunya, Gading mengajak Kingkin sepupunya berusaha mendapatkan kembali buku-buku yang telah terlanjur dijual tersebut
                Darisinilah petualangan Gading dan Kingkin bermula. Dari pencarian buku-buku itu, mereka bertemu orang-orang yang suka membaca, bertemu orang yang ke masjid hanya untuk mencuri sandal, mendapatkan pengalaman spritual hingga mereka nyaris mati demi mendapatkan kembali buku-buku Padi.
                Bagaimana kisah selanjutnya?
                Ide novel  berjudul Buku ini tidak dijual terbilang unik. Pilihan katanya juga efektif dan segar. Hanya saja konfilk di dalam novel 190 halaman ini kurang tajam menukik.
                Catatan lainnya, pada halaman 139 ada yang typo alias salah ketik. Putri dan Ria Desi menatap kearah Desi. Mungkin yang di maksud Putri dan Ria menatap ke arah Desi.   
                Secara keseluruhan novel ini sangat sayang untuk dilewatkan. Membacanya membuat  kita kembali mencintai buku, mencintai budaya membaca.

Peresensi : Sutono Adiwerna, Penulis Lepas, Aktivis Rumah Baca Asma Nadia Tegal, Flp Tegal

Selasa, 21 April 2015

Ketemu Penulis



Ketemu mba Asma Nadia, minggu 19 april 2015. Ketemu mba Helvy, milad Flp, Februari 2014, Surabaya

Senin, 13 April 2015

Bulan Nararya

                Bakda Isya. Karena hujan deras turun, saya mematikan tivi yang tengah menyuguhkan kontes dangdut yang ratingnya konon berhasil menggeser serial impor dari India, dan serial manusia jadi-jadian yang sekarang entah  sudah episode keberapa. Mungkin ratusan. Hujan mengajak saya kembali membuka novel Bulan Nararya-nya Mba Sinta Yudisia yang sudah di bab terakhir.
                Beberapa hari lalu, saya juga menggerutu karena quota internet di HP  habis disaat dompet dalam keadaan sekarat. Benar benar sekarat.  Tapi belakangan saya bersyukur karena waktu untuk melihat laman facebook dapat diganti dengan membaca novel Nararya yang sudah beberapa minggu tak selesai-selesai terbaca. Padahal di belakang Nararya, beberapa buku melambai-lambai minta dibaca.
                Bulan Nararya, mengisahkan Nararya atau Rara, seorang terapis di sebuah klinik terkenal, milik Bu Sausan. Di Klinik Mental Health Center itu, Rara menangani 3 penderita Schizoprenia. Pak Bulan yang tergila-gila mawar dan purnama, Sania gadis cilik menjelang remaja yang jiwanya terganggu  karena ayahnya pemabuk dan tempramental. Ada pula Yudhistira yang terpaksa tinggal di klinik karena kedapatan mencekik  King, kucing kesayangan Diana, sang isteri.
                Selain dituntut menyelesaikan masalah para kliennya, Rara juga harus menyelesaikan masalahnya dengan Angga mantan suaminya yang telah menikan dengan sahabatnya, Moza. Tak hanya itu, Rara juga masih sering merasa dikejar-kejar mawar yang kerap berubah menjadi genangan darah. Belum lagi Rara juga terperangkap dengan konflik Yudhistira, Diana, dan ibu, kakak-kakak Yudhistira.
                Saya bersyukur berkesempatan membaca novel pemenang ketiga Kompetisi menulis Tulis Nusantara 2013 yang diadakan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi kreatif RI ini. Selain ceritanya menarik, tokoh-tokoh yang diciptakan Mba Sinta di novel ini begitu detail. Selain itu, pembaca sedikit banyak tahu tentang kejiwaan manusia. Bulan Nararya juga mengingatkan saya pada buku-buku Torey Heiden semisal Eliana dll.
                Catatan saya pada novel ini, pada halaman 153 ada yang typo, Celama seharusnya selama. Catatan lainnya, di bab terakhir, beberapa halaman belabur sehingga tak nyaman dibaca. Semoga sih teman-teman yang lain yang membaca buku ini tak ada yang belabur.
                Dulu-dulu sekali, saya pernah berdoa, semoga bisa mengoleksi novel atau buku karya Mba Sinta Yudisia, setelah terlewat Tahta Awan, Reinkarnasi, Existere yang belum saya miliki. Terakhir, buat teman-teman yang pengin baca buku dan dapat value-nya Bulan Nararya salah satu yang saya rekomendasikan.  Selamat Membaca..


Data Buku
Judul : Bulan Nararya
Pengarang : Sinta Yudisia

Penerbit : Indiva, Solo

Kamis, 09 April 2015

Lomba Nihhh

Lomba Nulis Jodoh Pasti Bertamu bersama @PenerbitIndiva dan @AkuKaudanKUA

Pernah ngerasain sakit hati diputusin kekasih, atau justeru kamu memilih jomblo untuk memantaskan diri dihadapan Allah....??? | masih sering di-PHP-in orang karena cinta? | baru putus gara-gara orang ketiga (diselingkuhin)? | mungkin belum bisa move-on gara-gara ditinggal kawin? Atau berpisah secara sepihak gara-gara diajak nikah tapi dia atau kamu belum siap karena kuliah dan orang tua belum memberikan lampu hijau untuk merestui hubungan kalian kejejang nikah?#duhhh ngenes ya... hehehe.. Sabar deh kak.... smile emotikon

Jodoh..? Jika tidak bisa di-MANTAP-kan sebaiknya segera di-MANTAN-kan saja....!!! Lalu Memantaskan diri dihadapan Allah. Pasti jodoh yang kamu impikan akan BerTAMU kerumah orangtuamu untuk melamar.

“Percayalah, Jika Jodoh Pasti BerTAMU”

Kalian yang belum menikah atau sudah menikah pernah ngalamin itu semua atau bisa nulis kisahnya....? Yuk ikutan proyek nulis bareng @AkuKaudanKUA bersama @PenerbitIndiva, dijamin keren deh!!! Selain cerita dan namamu mejeng didalam buku, kamu-kamu juga bakal dapat honor dan buku bukti terbit. Mari simak baik-baik, lalu segeralah menulis dan kirimkan cerita terbaikmu kepada kami.

Syarat dan ketentuan.
1. Event ini terbuka untuk umum dan kalian wajib follow twitter @AkuKaudanKUA dan @PenerbitIndiva, juga facebook : facebook.com/­­AkuKaudanKUA dan Penerbit Indiva.
3. Tema cerpen seputar “JIKA JODOH PASTI BERTAMU” dan bergenre religi.
4. Tulisan diangkat dari kisah nyata. Baik berdasarkan kisah pribadimu atau kisah orang lain. Kembangkan ceritamu sebaik mungkin (alur, konflik dll) dan tentunya berbeda dari yang lain.
5. Naskah asli (karya sendiri) dan belum pernah diterbitkan / dipublikasikan di media apapun. Tulisan sepanjang Minimal 8 - maksimal 10 halaman A4. Satu peserta hanya boleh mengirimkan 1 naskah terbaiknya.
6. Format penulisannya : spasi 1.5 Times New Roman 12, A4, Margin standar atas 3cm, bawah 3cm, kanan 3cm, dan kiri 3cm. File: doc atau .docx.
7. Beri judul pada naskahmu dan dibawah judul/cerpenmu tulis nama dan akun twittermu. Jangan lupa diakhir naskah sertakan biodata dlm bentuk narasi dan alamat lengkapmu.
8. Kirimkan naskahmu ke email: ( jodohpastibertamu@ya­hoo.com ) dengan format subject email dan file: #Jodohku (spasi) akun twittermu.
9. Naskah paling lambat harus diterima panitia pada tanggal 30 April 2015 pukul 23:00 WIB.
10. Bagi peserta yang sudah mengirimkan karyanya mohon mention kami di twitter.
contoh : hai kak admin @AkuKaudanKua dan @PenerbitIndiva kami ikutan lomba & sudah kirim naskahnya. Terimakasih.
11. Kami akan memilih naskah-naskah peserta terbaik untuk diterbitkan di dalam sebuah buku secara nasional. Naskah yang dikirimkan otomatis bersetuju untuk diterbitkan jika lolos seleksi. Dan Seluruh naskah yang masuk akan melalui Penilaian Tim Juri.
12. Pengumuman naskah peserta yang lolos akan dilakukan via blog dan fb baik penerbit Indiva serta blog dan akun @AkuKaudanKUA.
13. Masing - masing peserta yang naskahnya lolos akan mendapatkan hadiah Honor, Sertifikat elektronik dan 1 (satu) buku bukti terbit dari Penerbit Indiva Media Kreasi.
14. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.

Ayo berbagi ceritamu “Saatnya Move On memantaskan diri sebab Jodoh Terbaik Pasti Bertemu” bersama @AkuKaudanKUA dan Penerbit Indiva Media Kreasi.
Kami tunggu ya....!!!

Surat untuk Tuhan dan Sepucuk surat berisi maaf..

Jumat malam, saya belum mendapatkan materi apa yang akan disampaikan saat kelas menulis di SDIT BIAS nanti. Malam itu, saya iseng beres beres koleksi buku, dan mendapati buku Diary plus-plus Tian Dayton, penerbit Kaifa, Mizan. Buku ini sempat tak tawarkan ke laman medsos. Alhamdulillah tidak ada yang meminangnya. Bolak balik halaman demi halaman, banyak kata mutiara yang bagus, selain itu banyak pula lembar lembar yang harus diisi, sayangnya lebih cocok untuk untuk anak remaja. Tapi saya terus membuka, sesekali membaca dan Alhamdulillah nemu yang kayaknya cocok yakni, lembar Surat untuk Tuhan, dan Sepucuk Surat berisi maaf, esok harinya sebelum ke SDIT Bias, saya ke tempat foto kopian untuk menggandakan sebanyak siswa yang ikut eskul menulis...

Dan singkat kata, berikut saya ketik ulang 2 contoh tulisan The Journalis Group

Surat untuk Tuhan

Aku berterima kasih atas kebaikan-Mu. Aku merasa bersalah, karena aku selalu banyak meminta dengan-Mu. Aku menyampaikan terimakasih sedalam dalamnya karena Kau telah mengizinkan aku hidup, memberiku umur serta nikmat-Mu kepadaku untuk hidup di dunia ini. Melewati salat dan seuntai doa yang ku satukan dengan membentuk kalimat sebuah doa

Dari..Asti Pangestu.

Sepucuk Surat Berisi Maaf

Untuk kedua orang tuaku..

Umi, Abi..

Aku hanya ingin menyampaikan maaf sebesar besarnya pada kalian. Seringkali kudimanjakan , Umi. Seringkali kubuat marah, Abi. Hanya ini yang dapatku sampaikan. Ilove you Mom n Dad

Dari..Meila Rizky


Untuk orang tuaku..

Ibu, terimakasih karena telah bersabar menghadapi aku dan adik adik yang rewel-rewel. Engkau jarang memarahi kami. Bapak terimakasih karena telah membiayai semua kebutuhan hidup kami

Dari..Shafiqa

Anak Suamiku

Anak Suamiku : KBMAPP | sutono_adiwerna