Judul Buku : Mahkota Cahaya Untuk Ayah
Bunda
Pengarang : Fifa Dila
Penerbit : Noura Books Jakarta
Tebal : 256 Halaman
Cetakan Pertama : Juni 2014
Harga : Rp.44.000
ISBN : 978-602-1306-26-0
Derajat
seorang di surga tergantung kedekatannya dengan Al-Quran, dan seorang anak yang
menghafal Al-Quran maka kelak ia akan memakaikan mahkota indah di kepala
orangtuanya.. ( Sabda Rasulullah saw )
Kecelakaan di laut menyebabkan
Hafiz yang kala itu berusia setahun, kehilangan Umi dan Abinya. Karena yatim
piatu, Hafiz kecil di dibesarkan dan dirawat Kakek Alimudin, di sebuah pulau
bernama pulau Antara.
Dalam membesarkan Hafiz, Kakek
Alim bertekad menjadikan Hafiz seorang penghapal Al-Quran. Kakek Alim tak
memasukan Hafiz ke sekolah umum seperti anak-anak lainnya sebelum Hafiz hafal
30 juz Al-Quran. Tak hanya itu, Hafiz juga tak di perbolehkan oleh Kakek Alim pergi
ke kota. Menurut Kakek Alim, di kota banyak setan, jin dan iblis. Kota adalah
sumber maksiat ( halaman 31 )
Di pulau itu, Hafiz bersahabat
dengan Jidan, Mahmud, Rizki dan Nur yang kebetulan mengaji sama Kakek Alim.
Berbeda dengan Hafiz, Jidan dan kawan-kawan adalah siswa di sebuah Sekolah
Dasar di pulau Antara
Dari Jidan dan lainnya, Hafiz
tahu tentang sekolah, Hafiz juga tahu kalau
teman-temannya itu sering berdarma wisata
ke kota. Kata Pak Jafar guru mereka, kota itu indah. Banyak gedung
bertingkat, ada kebun binatang dan gedung megah lainnya. Singkatnya, Hafiz
ingin merasakan asyiknya bersekolah dan mempunyai cita-cita yang tinggi
Karena tidak diperbolehkan
sekolah oleh Kakek Alim, Hafiz terpaksa sembunyi-sembunyii mendatangi sekolah
Jidan. Suatu hari Pak Jafar mengetahui
kalau Hafiz sering menyimak pelajaran dari balik jendela. Hal ini menyebabkan
Pak Jafar berinisiatif meminta ijin kepada Kakek Alim agar Hafiz bisa sekolah
seperti yang lainnya.
Bagaimana kisah selanjutnya?
Akankah Hafiz bisa mengkatamkan hafalan Al-Qur-annya?
Membaca novel Mahkota Cahaya untuk Ayah Bunda membuat kita
sebagai pembaca ( terutama pembaca
muslim ) akan mencintai Al-Quran. Kalaupun tidak atau berniat menjadi penghapal
Al-Quran, setidaknya dengan membaca novel ini tergerak rajin membaca Al-Quran.
Kalaupun belum one day one juz setidaknya kita menyempatkan membaca selembar,
dualembar setiap harinya. Inshaallah.
Dengan
gaya bahasa yang sederhana, mengalir membuat novel ini bisa dinikmati tanpa
harus dengan kening berkerut. Selain menghibur, membaca novel ini banyak hikmah
yang bisa kita ambil selain yang sudah saya sebut di atas.
Kelebihan lainnya, selain
kovernya menawan dan banyak kata-kata indah yang memotivasi. Misalnya;
Allah memudahkan siapa saja yang
mau belajar Al-Quran ( Halaman 176 )
Sedikit catatan, di bab-bab awal
cara bercerita Fifa Dila cukup bagus. Sayangnya di bab-bab pertengahan cara
Fifa Dila bercerita, mengendur, konflik yang dibangun antar tokoh kurang
menukik. Untungnya testimoni di sampul belakang buku positif sehingga saya
terus dan terus mengikuti kisah Hafiz. Dan untungnya, di bab-bab akhir cerita
lebih greget lagi dan konflik lebih menukik tajam dengan kehadiran tokoh Pino
dan ayahnya yang jahat.
Secara keseluruhan novel ini
sayang untuk dilewatkan dan bisa dibaca segala usia. Selamat Membaca...
Trima kasih mas Sutono Suto reviewnya. Selalu dag-dig-dug daku baca kritik dan saran pembaca. Kujadikan ini sebagai pelecut untuk menulis lebih baik lagi. Ijin share link-nya ya ^_^
BalasHapusTerimakasih kembali. Saya juga dagdigdug pas mau posting ini. Karena saya malah belum bisa nulis novel. Apalagi novel se inspiratif ini..
BalasHapus