Selasa, 23 Desember 2014

Mengalah Demi Cinta yang Lain ( IRC 25 )




Judul buku : Dua Keping Cinta
Pengarang : Madun Anwar
Penerbit : Media Kita, Jaksel
Cetakan : November 2014
Tebal : 138 halaman
Harga : Rp.40.000
            Panah cinta bisa menembus siapa saja. Termasuk kepada anak tukang kue
            Lestari, bintang kelas, anak seorang tukang kue. Suatut hari Lestari hendak menyalin puisi untuk tugas pelajaran bahasa Indonesia. Sayangnya saat hendak menulis, ternyata dirinya lalai membawa pulpen. Di perpustakaan sekolah inilah, kali pertama Lestari bertemu dengan cowok bermata sipit, berkacamata yang membuat jatungnya berdebar
            Raihan demikian nama cowok bermata sipit, berkaca mata tersebut ternyata tetangga sahabatnya, Dila. Berkat bantuan  Dila dan Dito, Lestari semakin dekat.
            Sayangnya meski sama-sama menyimpan rasa, keduanya harus mengubur cinta mereke demi cinta lainnya
            Dua keping cinta ditulis dengan bahasa cair, mengalir. Diksi yang menurut saya pas, membuat saya sebagai pembaca terhanyut dari awal hingga akhir cerita. Novel manis ini ditulis dengan alur maju sehingga tak membuat pembaca mengerutkan kening.
            Sedikit catatan, di novel perdananya ini, Madun Anwar agak tergesa-gesa, terkesan ingin cerita cepat-cepat menuju ending.
            Sedikit saran, jika ditambahi flash back cinta segitiga antara Ayah Ibu Raihan dengan ibunya Lestari pasti novelnya lebih greget dan terkesan lebih serius karena penulis akan berusaha menuliskan seting tahun 80-an atau 90an yang tentunya memerlukan riset yang memadai.
            Akhirkata, novel ini sayang untuk dilewatkan terutama bagi remaja dan penyuka novel bergenre romance. Selamat Membaca.

Selasa, 09 Desember 2014

3 Anak Badung ( IRC 24 )

Judul Buku : 3 Anak Badung
Penulis : Boim Lebon
ISBN : 978-602-8277-82-2
Penerbit : Indiva, Solo
Tebal/Ukuran : 192/19cm
Harga :Rp. 25.000

Cerita yang mengharu biru dan menyentuh. “semoga cerita ini bias menjadi Ibroh bagi para Ibu dan anak-anak di negeri ini. ( Ustad Jefri Al Buchori, Alm )
 
            Kisah 3 Anak Badung bermula deriseorang ibu muda bernama Bunga Cinta Lebay ( BCL ) atau biasa dipanggil MpokBung, yang suaminya sudah tiga kali lebaran tak ada kabar berita. Karena putus asa dan sakit hati dengan sang suami, dengan terpaksa BCL mengajak ketiga anaknya Mola ( 7th ), Rama ( 6th ), dan Reh ( 4th) naik kereta api jurusan Jakarta-Yogya. Agar tak ditariki tiket, Mpok Bung dan anak-anaknya berpura-pura menjadi pengamen. Meski dengan berat hati, karena merasa tak sanggup bisa menghidupi diri dan ketiga anaknya, Mpok Bung meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil-kecil itu di gerbong kereta api.
 
            Sepuluh tahun kemudian, ketiga anak tersebut tumbuh menjadi remaja dengan karakter berbeda satu sama lainnya. Mola,si sulung lemot dan mudah lupa. Rama, si tengah mudah emosi tapi paling bijak.Reh, si bungsu suka tidur sembarang tempat.
 
            Kisah semakin seru ketika ketiganya pulang ke Jakarta untuk mencari kembali Mpok Bung. Suatu saat, ketiga anak badung tersebut terpisah-pisah. Mola dan Rama bertemu dengan Bang Sofwan sopir truk yang taat ibadah, sementara si bungsu Reh harus berurusan dengan preman dan Bandar narkoba.
 
            Bagaimana kisah selanjutnya? Dapatkah ketiga anak badung tersebut bersatu kembali dengan sang ibu alias BCL alias Mpok Bung?
 
            Membaca novel humor dengan tebal 192 halaman ini benar-benar terhibur. Banyak joke-joke segar yang bisa membuat pembaca tersenyum bahkan tertawa lepas. Tak hanya itu, pembaca juga akan menemukan kalimat-kalimat yang sarat hikmah. Misal, “Kalau kita ingin jadi orang baik, yang Maha Kuasa akan ngejagain kita” ( hal 108 ), “ Berdzikir dan berdoa adalah salah satu cara ampuh mengatasi setiap masalah” ( hal 86 )
 
            Nama Boim Lebon yang telah menulis puluhan serial Lupus Kecil, Lupus Abg, dan novel humor lainnya membuat novel 3Anak Badung di jamin tak mengecewakan.
 
            Sebagai catatan,  pada halaman 101, ada tebak-tebakan di novelini yang menurut saya kurang segar ( mungkin karena saya sudah pernah mendengarnya )  yakni sebagai berikut
            “Apa bahasa arabnya diam di tempat?”
“Wah, saya nggak tahu”
“Ta’kabur!He..he..”
 
Secara keseluruhan novel ini cocok dibaca siapa saja. Terlebih untuk para remaja.Selamat Membaca…

Senin, 01 Desember 2014

Kisah Tentang Hafiz Cilik ( IRC 23 )


Judul Buku : Mahkota Cahaya Untuk Ayah Bunda
Pengarang : Fifa Dila
Penerbit : Noura Books Jakarta
Tebal : 256 Halaman
Cetakan Pertama : Juni 2014
Harga : Rp.44.000
ISBN : 978-602-1306-26-0

                Derajat seorang di surga tergantung kedekatannya dengan Al-Quran, dan seorang anak yang menghafal Al-Quran maka kelak ia akan memakaikan mahkota indah di kepala orangtuanya.. ( Sabda Rasulullah saw )
                Kecelakaan di laut menyebabkan Hafiz yang kala itu berusia setahun, kehilangan Umi dan Abinya. Karena yatim piatu, Hafiz kecil di dibesarkan dan dirawat Kakek Alimudin, di sebuah pulau bernama pulau Antara.
                Dalam membesarkan Hafiz, Kakek Alim bertekad menjadikan Hafiz seorang penghapal Al-Quran. Kakek Alim tak memasukan Hafiz ke sekolah umum seperti anak-anak lainnya sebelum Hafiz hafal 30 juz Al-Quran. Tak hanya itu, Hafiz juga tak di perbolehkan oleh Kakek Alim pergi ke kota. Menurut Kakek Alim, di kota banyak setan, jin dan iblis. Kota adalah sumber maksiat ( halaman 31 )
                Di pulau itu, Hafiz bersahabat dengan Jidan, Mahmud, Rizki dan Nur yang kebetulan mengaji sama Kakek Alim. Berbeda dengan Hafiz, Jidan dan kawan-kawan adalah siswa di sebuah Sekolah Dasar di pulau Antara
                Dari Jidan dan lainnya, Hafiz tahu tentang sekolah,  Hafiz juga tahu kalau teman-temannya itu sering berdarma wisata  ke kota. Kata Pak Jafar guru mereka, kota itu indah. Banyak gedung bertingkat, ada kebun binatang dan gedung megah lainnya. Singkatnya, Hafiz ingin merasakan asyiknya bersekolah dan mempunyai cita-cita yang tinggi
                Karena tidak diperbolehkan sekolah oleh Kakek Alim, Hafiz terpaksa sembunyi-sembunyii mendatangi sekolah Jidan.  Suatu hari Pak Jafar mengetahui kalau Hafiz sering menyimak pelajaran dari balik jendela. Hal ini menyebabkan Pak Jafar berinisiatif meminta ijin kepada Kakek Alim agar Hafiz bisa sekolah seperti yang lainnya.
                Bagaimana kisah selanjutnya? Akankah Hafiz bisa mengkatamkan hafalan Al-Qur-annya?
                Membaca novel  Mahkota Cahaya untuk Ayah Bunda membuat kita sebagai pembaca ( terutama pembaca muslim ) akan mencintai Al-Quran. Kalaupun tidak atau berniat menjadi penghapal Al-Quran, setidaknya dengan membaca novel ini tergerak rajin membaca Al-Quran. Kalaupun belum one day one juz setidaknya kita menyempatkan membaca selembar, dualembar setiap harinya. Inshaallah.
                Dengan gaya bahasa yang sederhana, mengalir membuat novel ini bisa dinikmati tanpa harus dengan kening berkerut. Selain menghibur, membaca novel ini banyak hikmah yang bisa kita ambil selain yang sudah saya sebut di atas.
                Kelebihan lainnya, selain kovernya menawan dan banyak kata-kata indah yang memotivasi. Misalnya;
                Allah memudahkan siapa saja yang mau belajar Al-Quran ( Halaman 176 )
                Sedikit catatan, di bab-bab awal cara bercerita Fifa Dila cukup bagus. Sayangnya di bab-bab pertengahan cara Fifa Dila bercerita, mengendur, konflik yang dibangun antar tokoh kurang menukik. Untungnya testimoni di sampul belakang buku positif sehingga saya terus dan terus mengikuti kisah Hafiz. Dan untungnya, di bab-bab akhir cerita lebih greget lagi dan konflik lebih menukik tajam dengan kehadiran tokoh Pino dan ayahnya yang jahat.

                Secara keseluruhan novel ini sayang untuk dilewatkan dan bisa dibaca segala usia. Selamat Membaca...

Rabu, 19 November 2014

Buku pertama yang saya beli di toko buku

Lahir dari keluarga kurang tak mampu, membuat saya tak kehilangan akal agar kecintaan saya akan membaca tetap tersalurkan. Saya kecil jualan es lilin keliling kampung. Selain dapat uang untuk saku sekolah, saya juga di perbolehkan meminjam majalah Bobo milik Mba Urip, tetangga saya yang saya yang kebetulan punya lemari es dan meminta saya menjualkan es lilin buatannya.

Agak besar sedikit, pas SMP saya selain melahap majalah MOP yang setiap bulannya terbit, saya juga rajin. Rajin sekali ke perpustakaan sekolah. Saking rajinnya 6 bulan saya bisa ganti kartu padahal yang lainnya masih pada kosong karena jarang digunakan. Ketika MoP, buku pelajaran, buku perpustakaan belum memuaskan dahaga akan bacaan, saya membeli koran, majalah, buku bekas. Terkadang harga perbiji terkadang yang jual perkiloan. Di bangku SMA saya bersyukur sekali karena sekolah saya, berada tepat di sebelah perpustakaan daerah Kab Tegal. Jadi saya kalau istirahat pertama main ke perpus sekolah, kalau istirahat kedua atau sepulang sekolah main ke perpusda Kab Tegal

Tahun 2006, ketika mulai ancang-ancang belajar menulis, mau tak mau saya harus lebih rajin lagi membaca-membaca-membaca. Dan saya masih rajin ke lapak majalah dan buku bekas. Ohya, tahun itu moment pertama saya beli buku baru di toko buku. Mau tahu buku pertama yang saya beli?

1. Pulang, Kumcer, Happy Salma. Cerpen-cerpen di dalamnya keren-keren. Tak menyanggka Teh Happy yang manis, yang artis, yang super duper sibuk bisa menulis cerpen-cerpen yang membumi.

2. Wandu, Jangan jadi pengecut, Novel, Tasaro. Membaca novel ini, saya jadi tersihir gaya tulis Tasaro. Belakangan saya berjuang mengumpulkan buku-buku yang di tulis mantan wartawan ini. Ah saya sudah punya Galaksi Kinanti, Kau Gila Maka Kucinta, Aku Angin Engkaulah Samudra, Muhamad  Lelaki Penggenggam Hujan, Tetap saja ku sebut dia cinta

3. Berhenti Sejenak, kispri, Bayu Gawtama. Buku yang saya beli di mba Sinta Yudisia saat pertemuan rutin Flp Tegal ini, kelak menjadi buku yang sering saya baca, sering saya pinjamkan kemana-mana. Sampai sekarang.

4. Pink. Kumcer, Sinta Yudisia. Kalau ini saya ndak beli, tapi di kasih oleh penulisnya langsung oleh



menulis saya ini. Dari sini saya bertekad, kelak saya akan berusaha mengumpulkan, membeli buku yang ditulis oleh mba Sinta. Sekarang saya sudah punya Rinai, Rose, The lost prince, Kitab Cinta dan Patah hati, Sketsa Cinta Bunda, dan Sophia dan Pink



Rabu, 12 November 2014

Masuk Koran

Keajaiban menulis itu selain mendapat apreasi dari pembaca yang menyukai cerita yang kita buat, dapat honor dari tulisan yang dimuat, mendapatkan banyak teman-teman baru juga ketika tiba-tiba di datangi wartawan, diwawancarai dan paginya gambar dan tulisan tentang diri menghias media. Ah..keputusan keluar dari tempat kerja kemudian demi mewujudkan cita-cita menjadi penulis dengan menjadi loper koran sedikit-demi sedikit membuahkan hasil. Terimakasih Allah dan semua orang yang telah mendukung, mendoakan mimpi-mimpi saya.



Selasa, 28 Oktober 2014

Gara-gara ada menteri tamatan SMP

Gonjang ganjing tentang sekolah Bu Susi, menteri perikanan dan kelautan yang konon hanya tamatan SMP  itu, mengingatkan saya saat sekolah dulu. ( seharusnya ndak ada hubungannya tapi entah mengapa jadi menengok ke belakang ).
 Saya tentu bangga dan mencintai sekolah tempat saya bertemu guru hebat, teman-teman yang super. Tapi saya ndak bisa lupa begitu saja, kalau di sekolah dulu saya sering di tegur wali kelas gara-gara nunggak spp, ngantri kartu sementara biar bisa ikut ulang test cawu hingga ebtanas, saya juga kerja sepulang sekolah. masalahnya tak hanya itu? dulu saya punya penyakit ( alhamdulillah sekarang sudah sembuh ) yang membuat saya minder dan dijauhi teman-teman. 
Bersyukur saya bukan murid yang bodoh sehingga teman-teman banyak yang menganggap saya ada. pada fase ini saya pernah menganggap Tuhan tak adil.Mana kelebihan saya kok kurang melulu? bersyukurnya lagi saat minder bergaul saya larinya ke perpustakaan. Kalau istirahat pertama perpus sekolah, kalau istirahat ke dua lari ke perpusda yang kala itu sebelah sekolah saya. 
Begitu lulus sma plooong rasanya. Boro-boro berpikir bisa melanjutkan kuliah sudah kadung trauma saya.
 Belakangan saya termotivasi dengan profl pak Adam Malik, Zawawi Imron, Andri Wongso, Ajip Rosidi dll. 
Tapi melihat beberapa penulis, motivator yang mengungkit Bu Susi karena ndak tamat sma, saya kok jadi ngeri bermimpi tinggi...Siapapun anda yang bisa jadi sarjana, bisa mencipi bangku kuliah bersyukurlan tanpa harus merendahkan pendidikan dibawah anda..

Senin, 27 Oktober 2014

Cinta untuk Gea ( IRC 22 )


Judul Buku : JIka Cinta Dia
Pengarang : Koko Ferdie
Penerbit : Eazy Book, Yogyakarta
Tahun Terbit : Juni 2014
Tebal : 180 halaman
Harga : Rp.35.000
ISBN : (13) 978-602-7702-29-5

Kejarlah apa yang memang hatimu yakini ( halaman 170 )
                Diam-diam Gea menaruh hati pada Andro. Gea bahkan selalu menunggu senyum Andro ketika mengobrol di kantin bersama teman-temannya, selalu berada di barisan depan ketika ada acara pensi yang menampilkan Star Band – grupband milik Andro- di Sekolah. Selalu menunggu moment dimana Andro memasukan bola basket  ke dalam ring.
                Sayangnya karena wajahnya dekil, berkacamata tebal, berbehel sehingga lima kali Gea mengirim surat ke kakak kelasnya itu dan kelimanya tak berbalas.
                Suatu hari saat hendak ke sekolah, sepeda pink elektrik yang Gea pakai ditubruk sebuah motor yang menyebabkan bajunya kotor karena masuk kubangan. Sialnya Defan, demikian nama cowok itu dengan enaknya meninggalkan dirinya. Gea makin sebal dengan Defan karena akibat insiden tersebut ia dihukum gurunya membersihkan toilet. Beruntung saat membersihkan toilet Gea bersitatap dengan mata Andro si Mr Charmingnya.
                Meski memiliki wajah buruk rupa, Gea mempunya sepasang mata indah. Mata yang mengingatkan Defan juga Andro pada sosok gadis bernama Devia.
                Bagaimana kisah selanjutnya? Siapa sih Devia? Dengan siapakah Gea akhirnya jadian?
                Jika Cinta Dia ditulis dengan bahasa yang mengalir dan enak dibaca. Di novel ini terdapat quote-quote yang indah. Salah satu misalnya, Bila hati sanggup berbicara, mungkin dia akan bercerita semuanya, lebih dari ucapan semata ( halaman 161 )
                Kelebihan lainnya, novel perdana Koko Ferdie ini Cover bukunya menawan, lay-outnya cantik dan kertasnya berkualitas
                Sedikit catatan, ada beberapa Typo atau kesalahan penulisan misalnya
1.       Gea merasa bernasib sial selalu dating menghampirinya, terutama setelah bertemu cowok Defan ( seharusnya cowok bernama Defan ) , halaman 63
2.       Suara gela tawa ( seharusnya gelak tawa ), halaman 78
3.       Devan adalah… ( seharusnya Defan ), halaman 107

Secara keseluruhan novel ini cukup bagus dan sayang untuk dilewatkan terutama remaja ataupun penyuka novel-novel remaja. Selamat membaca

Selasa, 21 Oktober 2014

Tentang Dilan ( IRC 21)







Dilan itu...Konyol. Mosok  ngasih kado cewek yang ditaksirnya TTS, sudah dijawab semua isinya pula. Alasannya karena ndak ingin Milea-nya pusiinggg ngisi TTS

Dilan itu...Usil. Pernah membuat pagar pembatas kelas roboh karena ingin ngintip Milea-nya pas di kelas Dilan ndak ada guru yang ngajar

Dilan itu...Kreatif. Pas tahu Milea-nya sakit, Dilan ngirim Bi Asih, tukang pijit bundanya buat mijitin Milea-nya. Alasannya, kalau dia yang mijit Mileakan bukan muhrim

Dilan itu...Romantis. Pernah nyuruh tukang pos, tukang koran, pegawai PLN buat ngasih coklat ke Milea-nya. Dilan itu akan bersekongkol dengan siapa saja asal Milea-nya senang

Dilan itu...Anak gangster yang sayang sama bunda dan Disa adiknya

Dilan itu...Suka baca. Bacaanya majalah Tempo padahal masih SMA. Sudah gitu kamarnya lebih tepat dibilang perpus dibanding tempat tidur. Dilan suka karya-karya sastrawan macam Iwan Simatupang, Idrus dll

Dilan itu...latarnya Bandung 1990-an. Dan saya jatuh hati dengan novel ini

Dilan itu...kalau kau ke toko buku, belilah, bagus isinya. Kalau harus menabung untuk novel ini ndak apalah..serius. Harganya @59.000. Penerbitnya, pastel book, Mizan. Yang nulis Kang Pidi Baiq.

Senin, 20 Oktober 2014

Guide Book Melancong ke Inggris ( IRC 20 )


Judul buku : Jelajah Inggris
Penulis : Rosi Meilani
Penerbit : Elex Media Komputindo
Jumlah Halaman : 322
Harga : Rp.39.800
Cetakan : 2014
                “buku perjalanan ini mengupas wisata Inggris secera detail sehingga cocok dijadikan guide book, sebagai kawan perjalanan selama melancong di Inggris “
                Jelajah  Inggris demikian judul buku karya Rosi Meilani. Berisi pengalaman penulisnya saat menjelejah London, Malvern Hills, Wales, Bath, Birmingham, dan lain-lain.
                Pada bab pertama, London, pintu gerbang Inggris, kita pembaca tidak hanya di suguhi tempat-tempat menarik semacam Bigben, London Eye, Birmingham Palace, Musium patung lilin, Abbey Road dan lainnya. Di bab ini semakin menarik karena di tambahi tip dan informasi akomadasi.
                Dengan tips dan informasi Insyaallah sangat bermanfaat untuk anda yang berencana berlibur ke sana
                Di bab-bab selanjutnya, kta diajak ke Malvern Hills yang sejuk dan asri, Wisata Era victoria yang mengulik bagaimana caranya agar musium dikunjungi dan dirindui banyak wisatawan. Caranya dengan pertunjukan drama, bergaya dan menggunakan pernak-pernik era Victoria
                Di bab akhir kita akan mendapati nuansa Islam di Birmingham, Alton tower, menikmati keju Chedar di tempat kelahiran keju tersebut hingga wisata ke kota tua Everham
                Kelebihan lain buku ini selain ukurannya mini alias pas saku sehingga mudah di bawa kemana-mana, bahasanya cair, mengalir sehingga mudah di pahami berbagai kalangan. Selain itu dilengkapi pula lampiran-lampiran seperti peta, ikon-ikon kota London, destnasi dan tips-tips keren setiap babnya.
                Andai  foto-foto di dalam buku ini dibuat berwarna buku ini akan semakin memanjakan mata. Sayangnya foto-foto menarik di buku ini berwarna hitam putih. Akhir kata, buku ini sayang untuk dilewatkan bagi anda yang berencana mengunjungi Ingris, atau anda yang menyukai buku-buku traveling. Selamat Membaca.


Peresensi : Sutono Adiwerna, Penulis lepas. Aktifis Rumah Baca Asma Nadia Tegal

Senin, 13 Oktober 2014

Sutono , Tukang Koran yang telah menulis 2 buku dan puluhan cerpen ( Profil saya harian Radar Tegal sabtu 11 okt 2014 ) )

SAAT Radar menemui Sutono, dia tampak santai sambil menunggu dagangan koran. Saat itu, pemuda asal Desa Harjosari Kidul, Adiwerna itu sedang asyik membaca sebuah buku. Selain sudah menulis buku dan cerpen, Sutono termasuk pemuda yang rajin membaca. Kemahirannya dalam menulis cerita pendek sudah tidak diragukan lagi.

Sutono yang hanya lulus SMAN 3 Slawi itu sudah menulis puluhan cerpen yang sudah terbit diberbagai media cetak nasional dan daerah. Dari karya cerpennya, dia sudah menghasilkan dua buku kumpulan cerpen yang diterbitkan oleh penerbit lokal dan sudah diedarkan baik melalui toko buku, penjualan online, dan dijual untuk kalangan pribadi.

”Selama 2006, saya sudah fokus untuk menulis cerpen. Cerpen yang saya tulis beragam, dari mulai cerpen anak-anak, cerpen dewasa, dan cerpen umum,” kata Sutono menjawab dengan santai sambil menjual koran dilapaknya. Selama mulai menulis pada 2006, Sutono banyak mengirimkan karya cerpennya ke beberapa media cetak. Namun tak kunjung diterbitkan.
Penantian untuk terbit tiba selang setahun, baru pada 2007 karya cerpennya sudah bisa dibaca oleh masyarakat dan anak-anak di beberapa koran dan majalah. ”Menulis butuh kesabaran, apalagi kalau mau diterbitkan media. Setelah berhasil terbit di media, baru karya kita akan diakui dan mendapat sedikit penghargaan,” ujarnya.

Kemudian, setelah tulisan cerpennya banyak dimuat di beberapa media, Sutono berkeinginan mengumpulkan cerpennya untuk dibukukan dan mempunyai label ISBN. Karena itu, Sutono menggandeng penerbit lokal yang mau menerbitkan karyanya.
”Alhamdulillah di 2010, saya telah berhasil menyusun buku kumpulan cerpen berjudul ‘Kemuning’. Selain itu, di 2012 juga buku kumpulan cerpen anak bahu untuk Lili,” ungkapnya. Selain menyusun kumpulan cerpen, Sutono yang keseharianya memberikan pelatihan karya tulis pada anak SD IT BIAS Assalam Kota Tegal itu, cerpennya juga telah banyak diterbitkan dalam karya Antologi Cerpen atau kumpulan cerpen dengan penulis lainnya.

”Saat ini saya juga sedang menyusun buku lagi yang berkaitan dengan cerpen umum, Insya Allah akan segera terbit,” paparnya. Sutono mengaku, buku yang sudah beredar banyak diminati oleh anakanak di dalam Kabupaten dan Kota Tegal. Yang paling membanggakan banyak pembaca adalah dari luar jawa yang memesan buku cerpenya.

”Sudah ratusan buku lebih yang terjual dari Buku Kemuning dan Cerpen Anak Baju untuk Lili,” jelasnya. Dari beberapa karyanya, Sutono berharap agar pemuda dan pelajar sekarang itu tidak meninggalkan budaya membaca dan menulis. Sebab, membaca akan menambah banyak pengetahuan dan wawasan.
Sementara, sekarang ini adalah dunianya wacana dan tulisan. ”Saya saja yang cuma penjual koran bisa menulis, apalagi mereka yang sekolahnya lebih tinggi dari saya,” tandasnya. (*


Sabtu, 20 September 2014

Best Friend forever ( IRC 19 )



Judul buku : Sahabat Selamanya
Penulis : Hafizah Sabila
Penerbit : Lintang Indiva, Solo
Thn Terbit : Februari 2014
Tebal : 104 halaman
Harga : Rp.23.000

Karena Mentari akrab dengan Risya si murid baru pindahan dari SD Muri Jaya, Laura, Keisya, Nindi jadi sebal dengan Mentari
Pulang dari rumah Salwa yang sedang sakit, Mentari dan Risya bertemu Laura dan teman-temannya. Laura menantang mentari  balapan sepeda. Karena sudah ada janji dengan bundanya, Mentari menolak ajakan Laura. Karena Laura terus membujuk, Mentari terpaksa mengiyakan ajakan Laura dan teman-temannya.
Putaran pertama, Laura memimpin. Tapi di putaran kedua Mentari berhasil menyalip sepeda Laura. Karena tak ingin kalah dari Mentari, Laura bermain curang yakni dengan srempet-srempetan. Sialnya ketika hendak menyrempet sepeda Mentari, Brukkk… Laura terjatuh dari sepedanya hingga lututnya sedikit berdarah. Meski Laura agak sedikit menyebalkan, Mentari membawa Laura ke rumahnya agar bisa diobati bundanya yang kebetulan seorang perawat.
Di lain hari, Laura menjahati Mentari lagi. Tapi lagi-lagi jika Laura dalam kesulitan Mentari tak segan memberi pertolongan.
Bagaimana kisah selanjutnya? Akankah Mentari dan Laura bisa bersahabat?
Novel berjudul Sahabat Selamanya ceritanya cukup seru.
 Pesan Hafizah Sabila dalam novel ini ialah kita harus mudah memaafkan dan memberi pertolongan pada siapa saja yang membutuhkan.

Senin, 08 September 2014

KiSAH KELARGA PELANCONG ( IRC 18 )

Judul buku : Der Weg Ist das Ziel
Penulis : Emak Pelancong/ Irawati Aprilia
Penerbit : Mozaik Indie Publisher,Malang
Cetakan : kesatu, 2013
Harga : 35.000

"Baca buku ini dan segera mulailah petualangan Anda bersama keluarga tercinta" ( Irwan Hariyanto, penulis buku Book Junkies )

Buku Der Weg Ist das Ziel/ Kisah perjalanan keluarga pelancong, berisi catatan perjalanan Emak Pelancong aka Irawati Aprilia saat mengunjungi kota-kota besar eropa, tempat-tempat bersejarah, juga saat penulis berbaur dengan alam

Selain menulis keunikan, tempat-tempat bersejarah, alam Eropa yang telah penulis kunjungi, buku ini juga berisi pengalaman seru, lucu, haru saat penulis bertraveling. Bagaimana penulis menyiasati agar ia dan kelarganya bisa mendapat tiket pesawat yang murah, tidur di bandara, hingga berbaur dengan gelandangan, penulis ceritakan di buku setebal 174 halaman ini.

Sedikit catatan, mungkin karena buku ini berasal dari gabungan tulisan di blog pribadi dan tulisan yang dimuat di media, sehingga di beberapa tulisan terkesan penggunaan bahasanya seadanya khas blog pribadi sementara kisah lainnya enak dinikmati seperti saat saya membaca catatan-catatan perjalanan di koran atau majalah.

Catatan lainnya di halaman 17 ada kesalahan penulisan. Dengan ditulis dnegan.

Secara keseluruhan buku ini sayang untuk dilewatkan bagi Anda yang hendak bertraveling ke negara Eropa ataupun Anda yang biasa melahap buku-buku traveling. Selamat membaca...

Sabtu, 23 Agustus 2014

Aisyah dan Jilbab Impian ( IRC 17 )


Judul buku : Jilbab Aisyah
Pengarang : Meti Herawati
Penerbit : Al Kautsar Kids, Jakarta
Tahun terbit : Februari 2014
Tebal buku : 104 halaman
Harga : Rp.20.000
Aisyah anak yatim. Ia dan adiknya tinggal di rumah sederhana bersama neneknya. Sementara sang ibu menjadi TKW di luar negeri
Sehari-hari Nini Martini, nenek Aisyah yang sudah renta itu, menggarap sawah milik orang kaya, memelihara belasan ekor ayam agar mendapatkan penghasilan. Sementara Aisyah membantu neneknya dengan cara berjualan keripik dan kue sepulang sekolah

Suatu hari Aisyah diajak Laila sahabatnya belajar mengaji di sebuah TPA. Di sanalah Aisyah bertemu dan berkenalan dengan Ustadzah Maryam. Aisyah sangat senang sekali melihat guru mengajinya yang baik hati itu. Di TPA ini Aisyah baru tahu kalau muslimah itu wajib menutup aurat dengan berjilbab. Hal ini membuat Aisyah sedih karena tidak mempunyai jilbab. Kerudung tipis yang dipakai untuk mengaji saja kepunyaan Nini Martini.

Karena ingin sekali punya jilbab, Aisyah menabung sedikit demi sedikit. Sayangnya, ketika uangnya cukup untuk membeli sepotong jilbab, Nini Martini jatuh sakit. Badannya panas, batuknya tak henti-henti.

Bagaimana akhir ceritanya? Apakah akhirnya Aisyah memiliki jilbab? Akankah Aisyah dan adiknya berkumpul kembali dengan sang ibunda?

Novel anak berjudul Jilbab Aisyah ceritanya cukup bagus. Teman-teman akan tak mudah menyerah, pandai bersyukur dan sayang orang tua terutama ibu kita setelah membaca novel anak ini. Selamat membaca..

Sabtu, 02 Agustus 2014

Sophia dan Pink Potret Remaja Hebat ( IRC 16 )


Judul : Sophia&Pink
Pengarang : Sinta Yudisia
Penerbit : Mizan, Bandung
Tahun Terbit : Juni 2014
Tebal : 178 Halaman
Harga : Rp.35.000
                Sophia Fitri siswi kebanggaan SMU Utama. Selain cantik, baik, cerdas, ketua kelas 11 IPS-2 adalah tempat teman-temannya menyelesaikan masalah. Sophia tinggal  bertiga bersama Bunda Amanda dan Nenek Run. Bunda Amanda tipikal ibu yang kuat, tabah dan penyayang. Sementara Nenek Rum meski sudah berusia 70 tahun, Nenek Run masih lincah dan memiliki daya ingat yang masih tajam
                Suatu hari di kelas Sophia kedatangan murid baru. Pink namanya. Pink berwajah oriental, langsing, rambut panjang terurai, kulit bersih, briliant lagi. Singkatnya di SMU Utama tak ada yang tidak memperhatikan Pink. Sialnya, Novan, Asril, Vandes dan sahabat Sophia lainnya juga terhipnotis oleh keberadaan Pink
                Dunia Sophia bertambah muram, saat sahabat-sahabatnya  menjauh, Tante Mira hamil dan Bunda Amanda terkena kangker payudara. Pada saat merasa menjadi orang paling malang sedunia, Sophia mengetahui kalau ternyata Ibu Pink terganggu ingatannya. Bagaimana kisah selanjutnya? Akahkah Sophia dan Pink bisa bersahabat?
                Novel  Sophia dan Pink menyasar pembaca remaja. Sekedar informasi, Sinta Yudisia sebelum dikenal sebagai penulis epik  serial Takudar ( Sebuah Janji, The Lost Prince, The Road to The Empaire, Tahta Awan ), beberapa novel dewasa dan beberapa buku parenting, mengawali karir menulisnya dengan menulis cerpen di majalah Annida dan menerbitkan beberapa buku remaja misalnya; serial Ain And The Gank, Hi Pretty, Kuntum-Kuntum Bunga dan yang mencuri perhatian adalah kumcer bestseller berjudul Pink ( DarMizan, 2006 ) .
                Ohya Sophia dan Pink membuka mata bahwa novel remaja tak melulu soal kisah patah hati atau cerita tentang rebutan pacar. Ada banyak kisah remaja yang menginspirasi termasuk  kisah Sophia dan Pink. Selamat membaca...





Kamis, 31 Juli 2014

Dari Halal bi Halal Flp Tegal, 30 juli 2014

am 9 pagi saya sampai di gedung BMT Bum, Jl Poso Tegal. Di sana sudah ada Oki , Faqih, Ihsan dan Riski dari Kammi, ada juga Mba Dewi, sudah menyiapkan meja presensi dan lain-lain.

Beberapa menit kemudian Mba Sinta dan putrinya sampai di lokasi tempat berlangsungnya halal bi halal Flp Tegal tahun ini. Se-menit-dua menit peserta yang sudah sms kehadiran belum juga datang. Menjelang pukul 10 pagi barulah Ade datang disusul Mba Untari, Mba Santi dari Flp Pemalang. Karena sudah molor dari jam seharusnya, acara halal bi halalpun di buka. Faqih dari Kammi Tegal berlaku sebagai MC, membuka acara kemudian dilanjutkan dengan tilawah oleh Faqih, dan sambutan dari saya ( mewakili sdri Eri Fitniati yang berhalangan hadir )

Sebelum Mba Sinta mengisi acara, alhamdulillah peserta acara berdatangan meski tak sebanyak tahun kemarin. Menurut Mba Sinta, penulisan novel Sophia dan Pink bertujuan memberi warna bacaan remaja agar tak jakarta sentris ( novel terbitan Mizan ini bersetting Surabaya dan sekitarnya ), menyelipkan nilai-nilai kehidupan, religius, dan sayang keluarga agar bacaan remaja tak melulu tentang pacaran dll.

Sebenarnya masih banyak yang disampaikan Mba Sinta, tapi berhubung asyik mendengarkan, hingga saya lupa mencatat. Acara semakin seru ketika sesi tanya jawab. Hampir semua yang datang mengajukan pertanyaan ke Mba Sinta. Berikut yang saya dapat rekam di memori. Semoga ada manfaatnya...

1. Berkarya ( menulis ) tak sebatas menulis buku dan menulis di media. Banyak cara lain untuk menulis misalnya menulis blog, menulis buku resep ( memadukan keahlian memasak plus potograpi ), skenario, skrip iklan dll.
2. Buku cerita anak atau teenlit tak harus ditulis oleh anak atau remaja. Kita juga bisa menulis cerita anak atau teenlit agar bisa menyisipkan nilai-nilai kebaikan, cinta keluarga dll
3. Jangan takut mempublis karyamu. Percaya dirilah akan apa yang kita tulis. Cobalah kirimkan tulisan ke media atau note FB, Blog dll. Kalau belum siap kritikan pedas, cara terbaik adalah mengirim tulisan ke media. Karena cara menolak media biasanya lebih santun daripada komentar teman kita di medsos. Dan semangat terus tentunya
4. Kalau menulis novel remaja atau novel anak patut dicoba dengan menulis setting daerah tempat kita tinggal. Kalau kita tinggal di Tegal pakailah setting yang biasanya dikunjungi remaja Tegal, usahakan jangan Mall. Bisa Alun-alun, Balai kota lama ( kantor pos besar ) cobalah observasi ke sana dan tempat lainnya yang hendak kita jadikan setting tentunya.
5.Dalam berkarya yang kita kejar adalah rezeki yang barakah
6. Di era yang serba terbuka ini, bersiap-siaplah untuk dikritik.

Rabu, 23 Juli 2014

Yuli dan Pangeran Celana ( IRC 15 )

Judul Buku : Sorry That Ilove You
Pengarang : Aveus Har
Penerbit : Media Presindo, Yogyakarta
Tebal : 172 halaman


Apakah aku bisa mendapatkan cowok tampan sebagai pacarku? ( halaman 166 )

Menjelang ulang tahunnya yang ke 17, Yuli galau. Disaat teman-temannya seperti Dista, Linda, Karin sudah punya pacar, dirinya masih jomblo. Yuli berharap di pesta ultahnya nanti ia telah mempunya pangeran tampan yang menjadi pacarnya.

Yuli semakin galau manakala menyadari kalau wajahnya tak secantik Dista dan lainnya

Suatu hari, dengan berdebar-debar Yuli mendatangi tenda Madame Unezo yang dikenal sebagai peramal cinta. Kata peramal itu, Yuli akan bertemu dengan cowok tampan, yang bakal menjadi pacar pertama dan terakhirnya. Si peramal hanya memberi satu petunjuk; celana

Dari sinilah petualangan Yuli bermula. Dari petualangan mencari pangeran celananya, Yuli kerap kecewa, sakit hati karena cowok-cowok yang ia kira pangeran celananya. Sialnya, Yuli mengabaikan kebaikan hati Romi sahabatnya yang selalu ada saat dirinya membutuhkan. Bagaimana kisah selanjutnya?Akankah Yuli bertemu dengan pangeran celananya? ataukan bersatu dengan Romi?

Soory That Ilove You ditulis dengan bahasa ringan, mengalir, mudah dipahami terutama pembaca remaja. Meski mengangkat tema pacaran, ramalan ada nilai moral ketika membaca novel ini.

Jujur dibanding novel Aveus Har sebelumnya ( Pangeran Langit ) saya lebih suka Pangeran Langit karena konfliknya lebih greget dll. Tetapi novel Sorry That Ilove You juga sayang untuk dilewatkan terutama pembaca remaja putri...

Sabtu, 19 Juli 2014

Dari buka bersama RBA Tegal

Kalau biasanya pas awal ramadhan para pengurus RBA Tegal kumpul buat membahas agenda buka bersama, RBA berbagi dan lainnya, ramadhan kali ini karena kesibukan masing-masing relawan, dari puasa pertama hingga menginjak minggu kedua saya belum mendapat sms untuk rapat. Kalau hari jumat dan sabtu saya dan Yuda tetap datang seperti biasanya melayani anggota RBA Tegal yang didominasi anak-anak meminjam dan mengembalikan buku.

Hingga suatu hari saya ditanya beberapa anak, Om kapan buka puasa bersama? biasanyakan di perpus ada bukber?. Saya jawab pertanyaan mereka sekenanya, insyaallah seminggu sebelum lebaran.

Karena setiap datang ke rumah baca asma nadia ditanya hal yang sama, akhirnya saya sms ke koordinator RBA Tegal, Endirah Ekaningrum tentang pertanyaan anak-anak mengenai bukber.

Setelah berembuk sebentar dengan Yuda, akhirnya kami pilih tanggal 19 untuk acara buka bersama karena kalau tanggal 26, terlalu mepet takutnya yang punya rumah yang dipakai buat RBA Tegal sudah  mudik ke Purwodadi. Jadilah waktu yang terbilang singkat itu kami menyiapkan acara bukber RBA Tegal tahun ini. Saya dan Yuda kebagian mencatat anak-anak yang mau ikut, plus acara bukber. Sementara Endirah dan kawan-kawan menyiapkan lainnya konsumsi dll

Karena waktu yang mendadak, kalau biasanya bukber yang kami adakan mengundang teman-teman lain yang bisa mendongeng, cerita atau tausyiah kepada anak-anak, kali ini acaranya simpel cuma bukber tanpa dongeng atau lainnya.

Untungnya sehari sebelum acara bukber, kami berinsiatif agar bukber nanti acaranya diisi anak-anak yang bersedia membaca puisi, membaca surat-surat pendek dan tausiah.

Jam 4.30 saya sudah sampai di markas RBA Tegal, rupanya di sana sudah banyak yang datang baik pengurus maupun anak-anak yang biasa meminjam dan bermain di RBA Tegal.

Singkat kata, acara dimulai pada jam 5 sore, setelah mba Dewi membuka acara, Fibri membaca puisi, dilanjutkan dengan bacaan surat ad-duha dan al'ala oleh Umam. Setelah Umam selesai, Miftah ketengah untuk kultum. Saya kaget ketika Miftah yang baru kelas 1 SMP itu dihadapan teman-teman lainnya menyampaikan tausiah berjudul tips agar ibadah puasa tak membosankan. Menurut alumni SDIT Lukman Al hakim ini, cara agar puasa tak membosankan adalah

1. Banyak membaca buku. Menurutnya, kurikulum 2013 menuntut kita sebagai pelajar harus banyak membaca karena kurikulum yang baru itu menekankan pada diskusi dan guru pasif dibanding kurikulum yang lama
2. Banyak baca Alqur'an
3. Memperbanyak ibadah salat sunah seperti salat malam dan salat duha
4. Mengisi kegiatan positif sehingga saat puasa waktunya tidak terbuang untuk tidur atau menonton televisi

Setelah Miftah selesai, 15 menit yang tersisa diisi dengan membaca surat-surat pendek secara bergiliran.

Setelah adzan magrib berkumandang, kamipun berbuka puasa bersama. Alhamdulillah acara berlangsung lancar, terimakasih tak terhingga buat bapak dan ibu Pangat atas tempatnya selama ini, teman-teman relawan RBA Tegal yang tidak dapat saya sebut satu persatu. Semoga RBA Tegal tetap berdiri, menyebarkan budaya membaca, karena dengan membaca membuka cakrawala dunia...
NB..foto ini saat bukber RBA tahun lalu.



Rabu, 16 Juli 2014

Persahabatan, Cinta, Aceh dan GAM ( IRC 14 )




Judul Buku : Aku Angin Engkaulah Samudra
Pengarang : Tasaro GK
Penerbit : Qanita, Mizan, Bandung
Tahun Terbit : Februari 2014
Tebal : 572 halaman
ISBN : 978-602-1637-20-3
Harga : 59.000

Maru dan Samu kecil, tinggal di sebuah dusun di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta.  Meski Maruto adik kelas Samudra di SD negeri tempat ibu Maru mengajar sekaligus menjadi kepala sekolah, mereka seolah tak terpisahkan. Samudra sangat senang jika melihat pasukan loreng singgah di dusunnya. Sebaliknya Maru tak tertarik sama sekali. Meski tak tertarik dengan rombongan tentara tersebut, Maru tak pernah bisa menolak  ajakan sahabatnya  berlari melintasi kawasan hutan demi melihat rombongan ABRI yang sedang melintas di Pule-pule ( pemukiman penduduk paling utama di dusun mereka )
Meski tinggal di dusun terpencil, Maru dan Samu sesekali mewakili Kabupaten mengikuti lomba puisi atau lomba pidato
Maru dan Samu terpaksa terpisah karena ibu Maru pension dan harus kembali ke Yogyakarta tempat Maru dan ibunya berasal
Terbiasa tinggal di dusun kecil nan damai, membuat Maru harus berjuang keras beradaptasi dengan dengan lingkungan barunya. Saat di SMP, Maru kerap di bully meski tak secara verbal. Saat di SMA, Maru yang karena nilainya pas-pasan terpaksa sekolah di SMA swasta harus menjadi teratai di tengah teman-teman yang lekat dengan dunia kelam
Singkat kata, setelah lulus SMA, Maru kuliah nyambi menjadi penyiar radio dan wartawan kampus. Berbekal pengalaman menjadi wartawan kampus, Maru meninggalkan Yogyakarta merantau ke Jawa Barat. Sembari meneruskan kuliah, Maru menjadi wartawan di sebuah Koran lokal kenamaan di sana
Sembari meliput berita, Maru juga berencana menulis novel berlatar Aceh yang kala itu sedang bergolak. Semangat  Maru menulis novel kian menggebu ketika suatu hari dihubungi sahabat kecilnya, Samu yang ternyata menjadi tentara dan di tugaskan di Serambi Mekah. Terlebih saat mengetahui sahabatnya tengah jatuh hati dengan Mala, perawat yang keluarganya tewas saat terjadi bentrok senjata antara TNI dan GAM. Bagaimana kisah selanjutnya? Akankah Maru bisa bertemu dengan Samu? Bagaimana kisah cinta Mala yang terlanjur trauma melihat laki-laki berseragam loreng?
Aku Angin Engkaulah Samudra di tulis Tasaro GK dengan sangat menarik.  Sebagai pembaca saya merasa Tasaro berhasil menghidupkan era akhir 80-an, 90-an hingga 2004-an dengan baik. Tak hanya itu, diksi, alur, konfilik yang kuat membuat pembaca larut dari awal hingga akhir cerita
Sedikit catatan, pada halaman 385, ada paragraph yang pada awal kalimatnya tertulis “aku mencermati jarum jam tangannya” di kalimat selanjutnya tertulis “sudah lewat satu jam. Hebat. Kali pertama dalam hidupku waktu terbuang secara… menurut hemat saya lebih pas jika “aku mencermati jarum jam ditanganku”
Its’oke, diluar itu, novel ini sangat sayang untuk dilewatkan. Selamat Membaca…

Peresensi : Sutono Adiwerna, penulis dan penikmat buku

               

Anak Suamiku

Anak Suamiku : KBMAPP | sutono_adiwerna